Mohon tunggu...
Riry Indhani Kayangan
Riry Indhani Kayangan Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

J'écris selon ma compréhension.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Hidup Mahasiswa dalam Berlembaga

24 Maret 2021   16:01 Diperbarui: 24 Maret 2021   21:40 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Manusia diciptakan tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, tetapi manusia diciptakan juga untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungannya”

Seperti banyak pernyataan  yang menyatakan bahwa dalam menjalani kehidupan manusia tidak hanya dapat mengandalkan kemampuan akademik, tetapi manusia juga harus mengikutandilkan kemampuan bersosialisasinya  dalam menjalani hidup. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial sehingga untuk memenuhi hakikat tersebut manusia harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Bersosialisasi pada dasarnya telah dilakukan oleh setiap individu sedari kecil, misalnya bersosialisasi dengan orang tua, saudara, dan lain sebagainya. Namun, bersosialisasi yang mampu membawa perubahan yang lebih berarti pada setiap individu adalah sosialisai yang keluar dari zona lingkungan sehari-hari.

Di bangku sekolah kebanyakan individu telah diajarkan cara bersosialisasi contohnya, yaitu bersosialisasi dalam bentuk berlembaga. Bersiosialisasi dalam bentuk kelembagaan dapat memberi dampak yang signifikan dalam mengasah kemampuan berinteraksi dari seorang individu. Bersosialisasi dalam bentuk kelembagaan dapat memicu terjadinya hubungan timbal balik dari dua individu hingga lebih. Melalui interaksi seorang individu selain memenuhi hakikatnya sebagai manusia sosial, ia juga mendapatkan ilmu untuk kemampuan akademik.

Pada perguruan tinggi, mahasiswa didorong untuk mampu bersosialisasi dengan dengan lingkungannya. Sebab, seorang mahasiswa dianggap mampu mengembangkan dirinya selain dibidang akademik juga dibidang interaksi dengan lingkungan sekitar dalam bentuk bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi ini sangat perlu dikembangkan karena sangat berguna dalam mengembangkan kemampuan akademik. Wujud dari pengembangan bersosialisasi ini adalah berlembaga.

Berlembaga atau berorganisasi dalam sebuah lembaga dalam rana mahasiswa telah dianggap sebagai salah satu bagian dari kehidupan mahasiswa. Contoh kelembagaan mahasiswa dalam rana mahasiswa, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa, Himpunan, dan lain sebagainya. Melalui wadah-wadah kelembagaan yang dibentuk di perguruan tinggi tersebut, mahasiswa dapat mengasa kemampuan bersosialisasinya.

Namun, fakta bahwa manusia dilahirkan 'tidak serupa' tidak dapat memungkiri bahwa wadah pengembangan kemampuan bersisoalisasi hanya dengan ikut dalam sebuah kelembagaan. Beberapa kasus dapat dijumpai bahwa sesorang yang tidak aktif dalam kelembagaan apapun memiliki kemampuan bersosialisi yang baik dan benar. Contohnya yaitu salah satu youtuber tanah air Jerome Polin. Jerome Polin yang akrab disapa Jerome memilih tidak mengikuti kelembagaan apapun di kampusnya Waseda University. Jerome menganggap kemampuan bersosialisasinya dengan lingkungan sekelilingnya dibentuk dan berkembang melalui proses pembuatan setiap video yang akan ia unggah di channel youtube-nya.

Saat ini, Jerome mampu membuktikan bahwa kemampuan bersosialisai tidak hanya sebatas berlembaga. Ia bahkan mampu membangun jejaringan dengan orang-orang yang dianggap memiliki intelektual yang tinggi, para pejabat negara, hingga orang-orang yang dianggap ‘expert' dalam bidangnya. Jerom tidak hanya mengembangkan kemampuan bersosialisasinya, tetapi juga memperoleh banyak ilmu dari pakarnya secara langsung dan percuma. Melalui kasus inilah dapat dipahami bahwa setiap individu memiliki cara masing-masing dalam mengembangkan kemampuan bersosialisasinya.

Berlembaga dapat memberi dampak yang positif dalam bidang sosialisasi pada seorang individu khususnya mahasiswa. Namun, tidak menutup kemungkinan melakukan sosialisasi dan secara bersamaan memperoleh pengetahuan diluar berlembaga juga dapat dilakukan. Setiap individu memiliki cara bersosialisasi yang berbeda karena hal ini banyak dipengaruhi dari lingkungan individu tersebut. Oleh sebab itu, kehidupan mahasiswa dalam berlembaga dipandang baik karena dapat memenuhi hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan dapat menjadi wadah mahasiswa mengembangkan kemampuan akademik, tetapi tidak menutup kemungkinan seorang individu juga dapat memenuhi hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan dapat mengembangkan kemampuan akademik diluar berlembaga.


NIM : N011201078
GB : 15

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun