Mohon tunggu...
Happy Riru
Happy Riru Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan tulisan

Pengen nulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengundang Sesuai Budget atau Amplop?

16 Januari 2020   08:51 Diperbarui: 16 Januari 2020   08:54 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikah adalah hal yang didambakan semua insan, karena dengan menikah, kita dapat bersatu dengan pasangan kita yang tentunya diharapkan pasangan kita itu adalah orang yang kita cintai sepenuh hati selamanya. Namun tidak sedikit juga menikah bukan karena saling mencintai tapi ada tujuan lain dibalik itu. 

Rasa bahagia yang menyelimuti pasangan yang ingin menikah, membuatnya ingin menyampaikan kepada semua orang, ingin mengungkapkan kalau "dia adalah milikku" melalui suatu acara pernikahan, begitupun dengan orangtua dari pasangan tersebut yang ingin mengatakan dengan bangga kepada semua orang kalau anaknya akan menikah.      

Siapa yang tidak ingin mengadakan suatu pernikahan dengan mewah ?, tentu saja hampir semua pasangan ingin pernikahan yang mewah. Bahkan tidak sedikit orangtua pasangan yang justru lebih menginginkan pernikahan yang mewah dibandingkan dengan pasangan itu sendiri.

Salah satu unsur pernikahan yang mewah adalah dari banyaknya undangan, karena dengan begitu, akan terlihat ramainya suatu acara pernikahan, dan terbayang jumlah porsi makanan yang disediakan serta biaya yang dikeluarkan. Bahkan undangan juga secara tidak langsung akan memperlihatkan level kita di masyarakat.

Penting atau tidaknya undangan pernikahan itu kembali lagi pada pasangan itu sendiri. Ada yang memaksakan diri untuk membuat undangan sebanyak mungkin dengan alasan ini cuma sekali seumur hidup, ada juga karena permintaan orangtua, dan ada juga yang teguh pada pendirian untuk mengundang sesuai budget.

Merujuk ke sah nya suatu pernikahan yang cukup akad saja tidak perlu resepsi mungkin biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar karena kita tidak perlu membuat undangan, sebab umumnya akad hanya dihadiri keluarga besar pasangan tersebut. Tapi karena ini adalah kabar bahagia maka banyak yang melanjutkannya sampai resepsi.

Bagi pasangan yang memiliki cukup dana untuk mengadakan pesta pernikahan mungkin membuat undangan bukanlah masalah terlepas apakah dana itu dari orangtua atau pinjaman ke Bank. 

Tapi mungkin yang perlu diingat adalah kalau pernikahan itu umurnya tidak hanya sehari tapi setelah akad, resepsi, masih ada hari esok yang merupakan awal hidup baru bersama pasangan kita. Hendaknya pasangan yang akan menikah bijak dalam menghitung budget, jangan sampai setelah resepsi selesai kita ditagih hutang.  

Selain budget mungkin ada sebagian pasangan atau keluarga pasangan yang berharap pada amplop. Pertanyaan tentang isi amplop seperti : si A ngasih berapa ?, si B berapa ?, kok segini sih ... padahal kan dia kaya, Itu kerap terjadi pada saat membuka amplop selesai pernikahan. Diharapkan isi amplop itu bisa menutupi biaya pernikahan walaupun tidak sepenuhnya.

Apapun itu, entah budget atau amplop, bijaklah menentukan seperti apa pernikahan itu, apakah cukup akad, atau akad dan resepsi sederhana dengan jumlah undangan yang sedikit, atau akad dan resepsi mewah dengan undangan yang tentu saja tidak sedikit. Berbahagialah selamanya bukan hanya sehari.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun