Mohon tunggu...
Riri Wijaya
Riri Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Be Your Self

Announcer and Producer@Radio 103.4FM. Humas Portupencanak, MC, Moderator,pengajar, pengisi suara iklan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Itu Ada dan Tiada

13 September 2013   14:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika cinta hilang
Hatimu tak lagi resah
Tanpa tegur atau sapanya
Hatimu tak kan mencari tahu
Dimana kini dia berada

Mungkin banyak hal bisa berubah
Namun bukan lantaran orang ketiga atau keempat
Secara alamiah rasa itu bergeser
Hanya pada sebentuk Kekerabatan semata

Entahlah, mendengar cerita sahabatku
otak berfikir keras
Kenapa dan mengapa?
Begitukah yang "alamiah"?

Jika hatimu tak lagi seirama
maka merdekakanlah dengan perpisahan yang baik
dan diujung kisah pahit bagi orang yang tercampakkan hatinya
mungkin ada kebaikan lain
layaknya engkau pernah mencintainya
akan ada pengganti untuknya, selain dirimu.

Cinta ibarat kuku yang akan terus tumbuh meski dipotong pendek-pendek
namun jika kuku itu menghitam dan rusak
tak lagi dapat diperbaharui seperti sediakala
maka rawatlah cinta itu, layaknya engkau mengasihi diri sendiri
agar tak lagi hilang tersaput angin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun