Mohon tunggu...
Riris Mulya
Riris Mulya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Terancam Punahnya Burung Cendrawasih

21 Maret 2024   09:16 Diperbarui: 21 Maret 2024   09:38 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung Cendrawasih merupakan burung yang sangat indah berasal dari Indonesia tepatnya di Papua. Burung ini sangat diminati banyak orang di berbagai dunia karena burung Cendrawasih mempunyai bulu yang sangat unik berbentuk panjang yang membuat semua orang tertarik padanya. Biasanya masyarakat papua memakai burung Cendrawasih sebagai upacara adat,hingga hiasan yang di awetkan. dengan itu burung Cendrawasih terancam punah di hutan papua. Selain itu banyak sekali aktivitas masyarakat yang membangun sesuatu di area hutan yang tidak ramah lingkungan. Dengan banyaknya peminat burung Cendrawasih selain di Papua diluar Indonesiapun orang-orang diluar ingin memburunya untuk hiasan yang di awetkan lalu di jual di negara asalnya dengan  nilai tinggi.

Dikutip dari Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), burung cendrawasih memiliki perkembangbiakan yang cukup lambat. Jumlah telur yang dihasilkan burung betina hanya dua atau tiga butir dalam satu masa kawin. Padahal masa kawin tersebut kemungkinan hanya sekali dalam setahun. Melihat kecepatan perkembangbiakan burung cendrawasih, tidak mengherankan jika populasi burung ini tergolong kecil. Belum lagi dengan masih adanya ancaman perusakan habitat.

Jika pemburuan terus di lanjutkan, burung cendrawasih akan semakin langka atau bahkan bisa punah karna ketidakseimbangan antara jumlah keturunan yang dihasilkan dengan jumlah kematiannya.

Hal ini burung Cendrawasih saat ini tinggal hitungan jari yang masi ada di hutan Papua. Maka  dari itu mari kita lestarikan hewan unik yang ada di Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun