Well, masih menarik mengamati persaingan di antara mereka.
Saat ini diyakini bahwa tidak bakal ada third-mover advantages, karena sampai saat ini hasil penelitian menunjukkan second-mover sudah mampu menutupi kelemahan-kelemahan yang vital dan strategis dari first-mover. Maka, diperkirakan Google dan Facebook tidak akan mendapatkan perlawanan dari produk sejenis yang muncul belakangan.Â
Tetapi, perlawanan diperkirakan akan diperoleh jika muncul produk substitusi yang tidak sama bentuknya, tetapi sama fungsinya.
Seberapa valid teori yang meniadakan third-mover advantages ini? Entahlah. Akankah Google+ menjadi third-mover menggantikan Facebook? Waktu akan membuktikan. Kalau diamati sampai saat ini rasanya belum.
Ada satu hal yang pasti. Kelihatannya umur teori manajemen pun bisa-bisa tidak lama karena muncul fenomena-fenomena baru yang belum sempat dipahami sudah bergeser lagi. Akhirnya, kita perlu meneliti konsep yang lebih mendasar lagi atau underlying concept.
Salam sukses selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H