Universitas Negeri Surabaya memiliki laboratorium merdeka belajar yang berkonsep menyatu dengan alam. Hutan kampus yang membentang luas tersebut dipenuhi dengan pelestarian beraneka ragam flora dan fauna salah satunya adalah burung merpati. Ketika mendengar nama burung merpati pasti yang terpikirkan adalah burung berwarna putih yang identik dengan kesetiaan.Â
Tujuan Unesa melestarikan burung merpati tidak semata-mata dilakukan begitu saja, namun ada alasan dibaliknya. Berikut sejumlah fakta menarik tentang pelestarian burung merpati di Lab Merdeka Belajar, Unesa yang dilansir dari salah satu petugas bernama Budi Sugiyono saat ditemui Jumat (16/9/22).
Indah seperti burung kipas
Selain karena simbol positif yang dimiliki burung merpati, Unesa memilih melestarikan burung tropis ini karena keindahan bulunya. Bentuk fisiknya yang unik membuat burung merpati enak untuk dipandang.
"Dulu itu pernah ada burung kipas yang ekornya indah, makanya kami pilih merpati karena sama indahnya," ujar Budi Sugiyono.
Rumah burung dibangun di dua titik
Burung merpati banyak diminati karena mempunyai daya ingat yang tinggi. Sebagai burung yang cerdas, merpati bisa terbang jauh dan pulang ke sarangnya tanpa tersesat.Â
Di Lab Merdeka Belajar, rumah burung merpati dibangun di dua titik yaitu berada tengah kolam ikan dan di dekat kandang merak yang dikelilingi pohon pisang. Rumah merpati di desain tinggi, diberi atap dari seng, dan dicat warna biru dengan tiga tingkat yang masing-masing tingkatnya ada empat lubang pintu.
Burung merpati terawat dengan baik
Dalam pelestariannya, burung merpati dirawat dengan baik oleh para petugas Lab Merdeka Belajar. Sebagai fauna yang bisa makan apa saja, perawatan burung merpati pun terbilang mudah.