Mohon tunggu...
Riris Sapitri
Riris Sapitri Mohon Tunggu... Penulis - mysterious

mysterious

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Pengasuhan Positif untuk Kesejahteraan Anak dalam Rangka Memperingati Hari Anak Sedunia (20 November 2020)

20 November 2020   10:18 Diperbarui: 20 November 2020   10:32 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Riris Sapitri-

Perayaan Hari Anak Sedunia dikeluarkan oleh United Nations Internasional Children's Emergency Fund (UNICEF). Hari Anak Sedunia ini dimulai pada tahun 1946. Seperti dilansir tribunnews.com bahwa pada tahun 1946 Majelis Umum PBB membentuk United Nations Internasional Children's Emergency Fund (UNICEF). Langkah awal UNICEF yaitu memberikan bantuan darurat berupa makanan dan perawatan kesehatan bagi anak-anak korban Perang Dunia II. Selain itu, UNICEF juga memiliki tugas menyelamatkan kehidupan anak, meningkatkan kesejahteraan anak, dan memberikan perlindungan yang layak. Sehingga beberapa negara didunia berjanji melindungi hak-hak anak dan memperingati hari anak sedunia pada tanggal 20 November.

Jika mendengar Hari Anak Sedunia, pastinya berkaitan dengan memberikan kesejahteraan pada anak. Adapun hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan meningkatkan pengasuhan positif dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dikutip dari sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id bahwa pengasuhan positif merupakan pengasuhan berdasarkan kasih sayang, saling menghargai, membangun hubungan hangat antara anak dengan orang tua, dan menstimulasi tumbuh kembang anak.

Pengasuhan ini menggunakan pendekatan dengan mengedepankan penghargaan, pemenuhan, perlindungan hak anak, dan mengedepankan kepentingan terbaik anak. Pengasuhan positif juga dilandasi dengan lingkungan yang bersahabat dan ramah sehingga tumbuh kembang anak dapat optimal. Menurut Maswita Djaja ada beberapa prinsip dalam pengasuhan positif yaitu cinta & kasih sayang, penghargaan & saling memaafkan, bebas dari tindakan kekerasan, belajar dari kesalahan, non diskrimiasi, serta menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah bagi tumbuh kembang anak.

Ada beberapa poin untuk menerapkan pola asuh positif yaitu:

  1. Menerapkan pola asuh yang dinamis sesuai dengan kebutuhan. Orang tua perlu untuk mengikuti keinginan dan kebutuhan anak. Misalnya anak butuh vakansi di hari weekend karena banyaknya tugas menumpuk, maka sebagai orang tua sudah seharusnya mengajak dan menemani anak untuk bervakansi. Luangkanlah waktu sebanyak-banyaknya untuk bersenang-senang dengan buah hati.
  2. Komunikasi yang efektif. Berkomunikasilah dengan anak secara terbuka, penuh pengertian dan perhatian. Tanpa adanya gangguan perantara komunikasi. Gunakanlah kata-kata positif ketika berbicara. Berkomunikasilah secara singkat dan jelas, serta menumbuhkan sikap empati pada anak.
  3. Disiplin positif. Disiplin merupakan perilaku positif yang dilakukan oleh anak sesuai dengan aturan dan anak dapat bertanggung jawab terhadap perilakunya. Misalnya orang tua membuat aturan jam tidur anak yaitu jam 8 malam, orang tua perlu menjelaskan kepada anak terkait alasan mengapa dia harus tidak jam 8 malam diwaktu hari sekolah mungkin agar tidak bangun kesiangan, pujilah anak setiap anak melakukan perilaku tersebut, dan lakukan secara berulang-ulang sehingga membentuk kebiasaan disiplin pada anak.
  4. Konsisten. Lakukanlah pengasuhan ini secara konsisten dengan memegang teguh prinsip yang sudah ditentukan.
  5. Keteladanan. Orang tua perlu memberikan kebiasaan positif pada anak seperti shalat tepat waktu, berbagi, belajar, membersihkan lingkungan rumah, jujur, dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar anak dapat meniru perilaku orang tuanya. Karena orang tua berperan sebagai role model/teladan dalam lingkungan keluarga.
  6. Tidak dengan kekerasan. Lakukanlah pengasuhan dengan mengedepankan nilai cinta, kasih sayang, kenyamanan, perhatian, pengertian, dan keamanan. Tujuan ini dilakukan agar dapat menumbuhkan sikap ceria , menghargai dan menghormati orang lain pada anak. Jiwa positif anak akan terbentuk, tanpa membentuk luka batin.

Cara untuk meningkatkan pengasuhan positif pada anak yaitu orang tua, sahabat, keluarga, teman, guru, dan masyarakat perlu konsisten menerapkan langkah-langkah pola asuh positif dengan mengacu pada prinsip yang telah ditentukan. Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat perlu memberikan dukungan positif dan mengutamakan kepentingan anak. Buatlah anak bahagia dan sejahtera, sehingga mampu berpikir positif. Selamat Hari Anak Sedunia !

Sumber:

Tribun, Kemdikbud

PPT Maswita Djaja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun