Mohon tunggu...
Riris RifkiyahAlfitriyah
Riris RifkiyahAlfitriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Insan Cita Indonesia / Fungsionaris Kohati PB HMI

Halo, saya Riris, penulis di blog ini. Suka menulis, menonton anime/film, dan menjelajahi alam. Sebagai ENFJ, senang berinteraksi dengan orang lain. Saya juga suka menonton anime/film untuk mengisi waktu luang, serta sering menjelajahi alam karena percaya alam memberikan ketenangan. Dikenal ramah, peduli, dan bersemangat, hehehe.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Puasa Ramadhan yang Tidak Diganti, Apa Sebabnya?

27 April 2024   06:00 Diperbarui: 27 April 2024   06:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Puasa Ramadhan merupakan salah satu kewajiban utama bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, ada kalanya seseorang tidak dapat menjalankan puasa dengan sempurna atau bahkan tidak diganjar atas puasanya. Artikel ini akan mengungkap beberapa alasan mengapa puasa Ramadhan mungkin tidak diganjar.

Tidak Mengganti Puasa yang Ditinggalkan
Salah satu alasan utama puasa Ramadhan tidak diganjar adalah ketika seseorang tidak mengganti puasa yang ditinggalkan.

Puasa yang ditinggalkan biasanya terjadi karena alasan kesehatan, menstruasi bagi wanita, atau perjalanan jauh.

Namun, Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka kewajiban baginya adalah mengganti (puasa) itu pada hari-hari yang lain." (HR Bukhari-Muslim).

Jika seseorang tidak mengganti puasa yang ditinggalkan, maka puasa tersebut tidak akan diganjar.


Tidak Niat Saat Berbuka dan Sahur
Niat adalah bagian penting dari ibadah puasa. Tanpa niat yang sah, puasa tidak akan sah dan tidak akan diganjar.

Beberapa orang mungkin lupa untuk berniat saat berbuka puasa atau saat sahur. Padahal, niat haruslah jelas dalam hati dan diucapkan dengan lisan.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sah puasa bagi seseorang yang tidak berniat." (HR Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'i).

Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk selalu mengingat niat saat berbuka dan sahur agar puasa mereka diganjar.


Tidak Memperhatikan Etika dan Adab Puasa
Puasa tidak hanya tentang menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri selama waktu puasa, tetapi juga tentang menjaga perilaku dan etika yang baik.

Seseorang yang tidak memperhatikan etika dan adab puasa, seperti berkata kasar, berdusta, atau melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama Islam, mungkin tidak akan mendapatkan ganjaran atas puasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun