Pada masa saat ini, telah menjangkit jiwa individualisme pada para masyarakat di indonesia, padahal suatu ciri khas di indonesia adalah “Bergotong Royong”, tetapi seperti saat ini yang terjadi pada masyarakat pada realnya malah sebaliknya, masyarakat indonesia hidupnya yang sangat kompleks, kebanyakan orang yang berperilaku individualisme adalah orang yang dikenal sebagai orang egoistis dan egoisentris, karena kedua model individualishanya akan mementingkan kehidupanya sendiri, tidak perduli dengan kehidupan orang lain.
Sifat individualisme ini yang sangat menonjol yakni terjadi di daerah perkotaan, nilai-nilai kehidupan dimasyarakat perkotaan telah tergerus oleh virus individualisme. Sifat individualisme ini telah lupa dengan kebudayaan turun-temurun dari leluhur kita yakni adalah “Gotong Royong”, adanya pengaruh dari globalisasi seseeorang memilki kehidupan dan dunianya sendiri, seperti yang kita tahu pada saat ini adalah zaman yang sangat moderen dan sangat maju pesat dunia seolah-olah dalam genggamanya mereka sendiri.karena sangat cepatnya arus globalisasi bisa sangat mudah mempengarui masyarakat diperkotaan, mereka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingakn dengan kebudayaanya mereka sendiri.
Masyarakat individualisme selalu beranggapan dimudahkan dengan teknologi pada masa kini dan tidak membutuhkan batuaan orang lain. Karena pada faktanya manusia tidak bisa hidup sendiri dan tanpa membutuhkan orang lain, karena pada hakikatnya manusia perlu dan bahkan sangat membutuhkan bantuan orang lain dan masyarakat individualisme sangat lupa bahwa manusia adalah mahluk “sosial”. Masyarakt perkotaan jika berinterksi jika hanya ada kepentingan saja.
Sedangkan yang terjadi di masyarakat perkotaan yakni, memiliki jiwa kebersamaanya yang masih sangat minim, sangat jarang kita temui di dalam kehidupan perkotaan melakukan kegiatan gotong royong dan kerja bakti.karena mayarakat perkotaan leih individual dan sanag menonjol pada ekonomi, politik, dan pendidikan, dan masyarakat sangat kurang untuk melakukan kegiatan bersosialisasi pada masyarakat sekitar, dan akhirnya tidak saling tegur sapa meskipun beretemu atau tatap muka langsung, karena terlalu buruknya komunikasi antar tetangga dan bahkan tidak mengenalnya. Sehingga jika apabila ada salah satu tetangganya yang sedang membutuhkan bantuan ataupun kesusahan kita tidak akan mengetahuinya, karena mereka hanya memprioritaskan kesengany sendiri.
Memang benar masyarakat individualisme tidak selalu buruk,tetapi manusia lupa jika pada hakikatnya adalah mahluk sosial, kita harus bisa menempatkan diri terutama dalam kegiatan bermasyarakat atau bersosialisasi, sehingga kepentingan pribadi dan kepentingan bersama -sama bisa tercapai, bukan hanya memntingkan kepentingan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H