Investasi nyata melibatkan aset fisik yang memiliki nilai intrinsik dan dapat digunakan secara langsung. Beberapa contohnya adalah:
a. Properti
- Properti mencakup investasi pada rumah, apartemen, atau gedung komersial.
- Keuntungan diperoleh dari kenaikan nilai properti (capital appreciation) dan pendapatan sewa.
b. Emas
- Emas merupakan aset yang telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai (store of value).
- Digunakan sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
c. Tanah
- Investasi pada tanah memiliki potensi kenaikan nilai yang tinggi, terutama jika terletak di lokasi strategis.
- Tanah juga dapat dimanfaatkan untuk pembangunan atau penyewaan lahan.
d. Bisnis
- Investasi dalam bisnis melibatkan pendanaan usaha untuk menghasilkan keuntungan.
- Risiko lebih tinggi dibandingkan jenis investasi lain, tetapi potensi imbal hasilnya juga lebih besar jika usaha berhasil.
Ketika kita termasuk dalam sekumpulan orang yang tidak berani mengambil resiko tinggi akan lebih baik jika kita mengambil investasi jenis yang nyata seperti investasi Emas dikarenakan untuk saat ini emas terus bertambah tinggi nilai jualnya, atau bisa mengambil investasi jenis nyata lainnya yang rendah resiko.
Keputusan Investasi
Mengambil keputusan investasi yang tepat memerlukan pemahaman yang menyeluruh serta analisis yang cermat. Berikut adalah faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan investasi:
1. Menentukan Tujuan Finansial
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan investasi secara spesifik, karena ini akan memengaruhi jenis dan strategi investasi yang dipilih. Beberapa contoh tujuan finansial meliputi:
- Dana Pensiun: Persiapan keuangan untuk masa tua agar tetap mandiri secara finansial.
- Pembelian Properti: Mengumpulkan dana untuk membeli rumah atau aset properti lainnya.
- Pendidikan Anak: Merencanakan biaya pendidikan di masa depan.
- Dana Darurat: Menyediakan cadangan keuangan untuk menghadapi situasi tak terduga.
2. Mengenali Toleransi Risiko