Mohon tunggu...
Riri Rahmawati
Riri Rahmawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hidup untuk kepentingan bersama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Upaya Menjaga kelangsungan industri tekstil dalam negeri

14 Desember 2024   13:16 Diperbarui: 14 Desember 2024   13:20 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor manufaktur tekstil memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, tetapi masih menghadapi berbagai kendala signifikan. Permasalahan utama mencakup rendahnya produktivitas tenaga kerja, ketergantungan terhadap impor bahan baku dan teknologi, serta kebutuhan akan pengembangan infrastruktur yang lebih baik.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah telah merancang beberapa strategi pendukung. Upaya yang dilakukan meliputi pemberian insentif pajak, menyediakan pembiayaan dengan bunga rendah, dan mendorong penggunaan bahan baku domestik. Pemerintah juga berupaya memperkuat keterkaitan antara industri hulu dan hilir dalam ekosistem tekstil.

Pelaku industri sendiri tidak tinggal diam. Mereka secara aktif melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan daya saing, seperti mengimplementasikan inovasi teknologi, mengembangkan kualitas sumber daya manusia, dan merampingkan rantai pasokan. Kerja sama erat antara pemerintah dan para produsen tekstil menjadi faktor kunci dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Menjaga keberlangsungan industri tekstil nasional bukan sekadar upaya ekonomis, melainkan juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Sektor ini berpotensi menciptakan lapangan kerja yang luas dan berkontribusi terhadap pengurangan tingkat pengangguran. Dengan pendekatan komprehensif dan dukungan bersama, industri tekstil Indonesia diharapkan dapat berkembang dan berdaya saing di kancah global.

Purwanti, Riri Rahmawati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun