Senin, 19 Agustus 2024 di Kantor sekretariat RW.10 Pondok Babelan Indah dilaksanakan program DAHSAT yaitu Dapur Sehat atasi Stunting yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Babelan, Pihak PLKB Kecamatan Babelan, Kelurahan Kebalen, Bidan Kelurahan Kebalen, Ketua Posyandu, Ketua RW.10, dan Tim TPK RW.10.
Kegiatan DAHSAT tersebut diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) yang bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Oleh karena itu, sebagai salah satu strateginya, BKKBN mengembangkan strategi “Konsep Pendampingan Berkelanjutan” dengan fokus pendampingan terhadap beberapa kelompok sasaran prioritas yang memiliki peran kunci dalam pencegahan stunting atau yang kemudian dikategorikan menjadi Keluarga Risiko Stunting.
Acara Dashat ini berisi pematerian tentang stunting dengan narasumber Ibu Helen selaku Ahli Gizi Puskesmas Babelan, tanya jawab dengan ibu baduta dan balita RW.10, Pelatihan memasak makanan bergizi untuk baduta, dan juga pemberian PMT atau Pemberian Makanan Tambahan.
“Acaranya sangat bagus ya, sangat bermanfaat.. saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN karena sudah membuat acara ini” Ibu helen, yang merupakan Ahli gizi pada acara Dashat.
Kegiatan ini bertujuan untuk Mencegah stunting dengan cara mengajarkan pola memasak yg baik agar vitamin dan gizi pada makanan yg di konsumsi tetap terjaga gizinya dan menjadikan hidup lebih sehat.
“Alhamdulillah dengan adanya Dashat ini bagus sekali, salah satunya untuk mengatasi dan juga pencegahan stunting. Kalau di kebalen kan belum ada Dashat. Nah bagusnya ini untuk mengenalkan kepada ibu ibu terutama yang mempunyai baduta, balita, dan ibu hamil” Ucap Ibu Sariah selaku UPTD KB.
Target dari kegiatan Dahsat ini adalah Baduta (Bayi dibawah umur 2 tahun) dan Anak yang terindikasi gizi buruk atau stunting. Pada pelaksanaan program DAHSAT ini kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan praktik memasak “Pudding Daun Kelor”. Kelor adalah sayuran yang cukup populer di Indonesia dengan bentuk daun hijau bundar lonjong. Sayuran ini kaya akan asam amino, antioksidan, dan senyawa anti inflamasi. Selain itu, tanaman ini juga mengandung vitamin dan mineral tingkat tinggi seperti zat besi, kalsium, vitamin A, B, C dan E. Zat-zat tersebut diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan otot, serta meningkatkan perkembangan otak pada bayi.
“Kalau saya sih, Alhamdulillah yaa (diadakan dashat). Terima kasih banyak sudah menjadikan RW.10 sebagai percontohan Dashat. Programnya sangat bagus dan mudah mudahan selanjutnya gak cuma sekedar mahasiswa KKN aja, mungkin selanjutnya posyandu mau mengadakan Dashat sendiri. Terima kasih banyak sekali lagi untuk mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Indonesia 2024 sudah mau berbagi ilmunya sedikit banyaknya ya tentang stunting kepada ibu ibu balita di RW saya” Ucap Ibu yuli selaku Kader Posyandu RW.10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H