Mohon tunggu...
Riri Pramudya Wardani
Riri Pramudya Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya merupakan mahasiswa yang menyukai tentang lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Degradasi Hutan di Kalimantan Barat

16 November 2023   11:29 Diperbarui: 16 November 2023   11:38 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Negara maritim indonesia memiliki potensi bahari yang melimpah seiring dengan mayoritas mata pencaharian di sektor kelautan. Hampir 80% hasil tangkapan ikan bergantung kehidupannya kepada hutan mangrove.

Menurut data dari Data Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (RPLS) mencatat bahwa pada tahun 2007 terdapat 7.758.410 ha lahan mangrove di seluruh indonesia. Namun, pada 2 tahun kemudian terdapat penuruan yaitu menjadi 3.244.018 ha.

Baru baru ini terdapat permasalahan di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat yang merupakan salah satu penyebab penurunan lahan hutan mangrove yaitu penebangan hutan mangrove yang digunakan untuk pembuatan arang.

Menurut sebuah penelitian yang penulis baca melalui portal berita BBC, aktivitas pembuatan arang dari pohon mangrove sudah berdiri sebelum tahun 1945 dan masih beroperasi sampai sekarang.

Ironisnya, Kawasan hutan mangrove di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat sedang berupaya menjadi pusat mangrove dunia.

Menurut Bappeda Litbang Kubu Raya, Di balik aktivitas tersebut, hutan mangrove di Kubu Raya memiliki luas sekitar 132.887 ha. dari total 175.288 ha.
Jumlah itupun terus menurun, pada tahun 2022 luas hutan mangrove 53.157 ha. Di mana sekitar 13.72 juta kilogram (13.720) ton arang dari kayu bakau dihasilkan pada tahun tersebut.

Pemerintah seharusnya mulai berani mengambil langkah tegas untuk petani arang yang berasal dari hutan mangrove, karena sangat berdampak luar biasa, seperti terjadinya abrasi pantai, Rusaknya hutan bakau berarti gelombang pasang surut laut dengan mudahnya mengikis pantai dan menyebabkan abrasi. Tanpa adanya hutan bakau, garis pantai akan cepat terkikis dan perlahat menyempit karena abrasi.

Berkurangnya populasi ikan dan hewan yang tinggal di pohon bakau, Jika hutan bakau rusak, hewan-hewan yang hidup di dalamnya akan kehilangan tempat tinggal, tempat menyimpan dan menetaskan telur, tempat berlindung, dan mengalami kematian. Dan Rusaknya hutan bakau membuat kualitas air menurun, polutan dan limpasan nutrisi dengan bebas masuk ke laut. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem sensitif laut seperti padang lamun dan juga terumbu karang. Kerusakan kedua ekosistem tersebut secara perlahan juga akan merusak kehidupan di laut.

Solusi lain untuk Pemerintah yaitu memberikan sosialisasi permasalahan hutan mangrove dengan masyarakat setempat. Guna nya adalah agar masyarakat setempat lebih memperhatikan permasalahan hutan mangrove yang dijadikan lahan mata pencaharian sebagai arang terlebih lagi hutan mangrove yang dilindungi.. Harapannya mereka lebih bisa dapat menjaga lingkungan hutan mangrove karna mengerti dampak nya untuk masa yang akan datang.
Solusi lainnya yaitu, dilakukan pengelolaan usaha dibidang sektor lain, seperti sektor perikanan, madu, gula aren, atau menciptakan komoditas komoditas baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun