Mohon tunggu...
Ririn Widiastuti
Ririn Widiastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Serang Raya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa ilmu komunikasi memahami peran strategi KBRI Kuala Lumpur dalam diplomasi publik, perlindungan WNI, dan promosi budaya indonesia

30 Januari 2025   21:00 Diperbarui: 30 Januari 2025   20:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Jewel Changi Airport merupakan taman hiburan bernuansa alam yang berada di Bandar Udara Internasional Changi, Singapura. Jewel Changi dibuka pada 17 April 2019 yang menempel dengan terminal 1 kedatangan. Shiseido Forest Valley merupakan hutan buatan dengan pencahayaan di sinar matahari alami dan memiliki air terjun sebagai pusatnya. Tempat ini ditumbuhi lebih dari 900 pohon dan palem dan sekitar 60.000 tumbuhan selain Jewel Changi, Singapura sudah terkenal dengan ikon nasional yang biasa disebut dengan patung merlion yang memiliki ukuran tinggi 8,6 meter dan berat 70 ton dengan ciri khas menyemburkan air dari mulutnya. Pada 23 April 2002, patung Merlion dipindahkan ke dermaga baru yang khusus dibangun di sisi lain Jembatan Esplanade yang bersebelahan dengan Hotel One Fullerton.

Malaysia adalah destinasi wisata yang menawarkan beragam pengalaman menarik, mulai dari keindahan alam, budaya, hingga arsitektur modern. Universiti Teknologi MARA (UiTM) menjadi salah satu ikon pendidikan di Malaysia yang sering dikunjungi untuk kolaborasi akademik dan riset internasional, memberikan wawasan tentang pariwisata dan dinamika ASEAN. Di Kuala Lumpur, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tidak hanya menjadi pusat diplomasi, tetapi juga aktif mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia melalui berbagai acara seperti Gebyar Nusantara. Landmark terkenal seperti Menara Kembar Petronas (KLCC) menawarkan pemandangan spektakuler dari dek observasi dan Skybridge, menjadikannya simbol modernitas dan kemajuan Malaysia. Dataran Merdeka, dengan sejarah kemerdekaan Malaysia yang mendalam, adalah tempat bersejarah yang sering menjadi lokasi perayaan nasional.

Di luar Kuala Lumpur, Universiti Teknologi Petronas (UTP) di Perak menarik perhatian dengan arsitektur futuristik dan fokusnya pada penelitian energi. Batu Caves di Selangor adalah destinasi ikonik yang memadukan keindahan alam gua kapur dengan nilai spiritual sebagai tempat ibadah Hindu yang terkenal. Putrajaya, sebagai pusat administrasi federal Malaysia, menawarkan suasana futuristik dengan atraksi seperti Masjid Putra dan Danau Putrajaya yang dapat dinikmati melalui tur kapal pesiar. Genting Highlands, resor pegunungan dengan udara sejuk, menyediakan hiburan lengkap mulai dari kasino hingga taman hiburan modern. Dengan kombinasi atraksi ini, Malaysia menjadi tujuan wisata yang kaya akan pengalaman unik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

Program Educompreneur 2025 bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi internasional sekaligus memberikan wawasan global kepada mahasiswa, khususnya dalam bidang komunikasi dan kewirausahaan. Salah satu agenda penting dalam program ini adalah kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dipilih sebagai lokasi strategis untuk memperkenalkan mahasiswa pada peran diplomasi dalam hubungan internasional, terutama terkait pendidikan dan kewirausahaan. Latar belakang pemilihan KBRI Kuala Lumpur didasarkan pada posisinya sebagai pusat representasi Indonesia di Malaysia, yang sering menjadi tempat diskusi dan kolaborasi lintas negara untuk isu-isu pendidikan, budaya, dan ekonomi. Selain itu, KBRI juga memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan jejaring internasional mahasiswa melalui interaksi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan pelaku bisnis di Malaysia. Dengan kunjungan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana konsep komunikasi dan kewirausahaan diterapkan dalam konteks global, sekaligus memperkuat identitas mereka sebagai duta muda Indonesia di kancah internasional.

ISI

Kegiatan Educommpreneur 2025 dilaksanakan pada tanggal 20 – 23 Januari 2025 dimana seluruh mahasiswa ilmu komunikasi semester 5 Universitas Serang Raya, kegiatan ini dilaksanakan ke 2 negara yaitu Singapore dan Malaysia. Dalam kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mempelajari perbedaan yang terdapat dari 2 negara tersebut dan mengatahui budaya – budaya dari masing-masing negara.

Dalam hal ini saya akan menjelaskan 1 tempat yang saya kunjungi saat kegiatan educommpreneur yaitu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). 

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur terletak di Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur, Malaysia. Lokasinya strategis di pusat kota, memudahkan akses bagi masyarakat Indonesia dan pengunjung lainnya. KBRI ini tidak hanya berfungsi sebagai kantor diplomatik, tetapi juga pusat layanan masyarakat, termasuk pendidikan non-formal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM menyediakan layanan pendidikan untuk jenjang SD hingga SMA bagi WNI yang tinggal di Malaysia, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Selain itu, KBRI juga menjadi tuan rumah berbagai kegiatan budaya dan ekonomi seperti Gebyar Nusantara, yang bertujuan mempererat hubungan bilateral melalui promosi kuliner, pariwisata, dan ekonomi kreatif Indonesia.

Selama kunjungan ke KBRI Kuala Lumpur, pengalaman pribadi saya sangat berkesan karena dapat melihat langsung bagaimana institusi ini menjalankan fungsinya dalam mendukung WNI di luar negeri. Salah satu momen yang paling menarik adalah menyaksikan berbagai program yang dirancang untuk meningkatkan literasi dan wawasan kebangsaan anak-anak Indonesia di Malaysia. Saya juga berkesempatan berdiskusi dengan staf KBRI mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam memberikan pelayanan kepada ribuan WNI di Malaysia. Selain itu, suasana multikultural di acara-acara seperti Gebyar Nusantara memberikan gambaran nyata tentang upaya diplomasi budaya yang dilakukan KBRI untuk memperkuat hubungan Indonesia-Malaysia.

Pengalaman ini sangat relevan dengan mata kuliah Manajemen Isu dan Krisis karena memberikan wawasan tentang bagaimana diplomasi publik dapat digunakan untuk menangani isu-isu strategis. Misalnya, KBRI memainkan peran penting dalam merespons kebutuhan pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia, sebuah isu krusial yang dapat menciptakan krisis sosial jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, melalui promosi budaya seperti Gebyar Nusantara, KBRI berhasil mengelola persepsi positif tentang Indonesia di Malaysia. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi strategis dalam membangun hubungan bilateral yang kuat dan mengatasi potensi konflik budaya atau sosial antara kedua negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun