Dalam pelaksanaanya besarnya anggaran yang dibutuhkan maka menjadi kesempatan investasi dengan pihak swasta agar anggaran tidak membebani APBN, namun hal ini menyebabkan kemungkinan investor asing mendominasi dan masyarakat merasa tidak berhak atas lahan ini salah satu contoh problem yang di hadapi saat pelaksanaannya.Â
Sisi kontra dari para petani yang mereka rasakan adalah kerugian lingkungan yang ditimbulkan karena lahan yang digarap tidak hanya lahan baru tetapi yang telah rusak dan telah direhabilitasi sehingga pada pembukaan lahan baru telah mengubah lahan tropika basah dan menjadi berubahnya pola tata air dan kualitas air, berkurang nya daya serap air karena penebangan pohon yang menyebabkan banjir pada saat hujan dan mudah terbakar saat musim panas.Â
Dalam realisasi nya lahan food estate di Papua yang hampir seluas 2,7 hektar justru memberikan ancaman lingkungan hidup dan masyarakat. Pelaksanaan dan kebijakan nya yang tidak melibatkan masyarakat adat di kawasan itu. Dan mengesampingkan makanan pokok mayoritas mereka kawasan yang seharusnya yang dapat memberikan ketahanan pangan bagi masyarakat nya malah mengesampingkan hak masyarakat asli Papua.Â
Problem yang dirasakan petani tidak heran jika masih belum terjalan dengan baik program ini meskipun tujuan nya meningkatkan ketahanan pangan tetapi masih harus mengkaji aspek lain yang kurang di perhatikan. Bagaimana pengelolaan yang berkelanjutan antara biologi, ekologi, sosial dan ekonomi.Â
Program food estate ini salah satu konsep yang sangat bermanfaat untuk masyarakat namun tentunya masih harus mempunyai perencanaan yang matang. Solusi dari adanya kontra dari program food estate ini adalah pentingnya penerapan prinsip keberlanjutan dan menciptakan sinergi yang efektif. Pemberdayaan masyarakat juga akan memberikan dorongan untuk maju bersama melalui teknologi yang menerapkan sistem tani efisien dan profitabel.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI