Mohon tunggu...
Riri Novita
Riri Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Economic Development - Lambung Mangkurat University

Hi, saya suka membaca buku! The more that you read the more things you will know.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Ekonomi Sosialis dalam Konteks Ekonomi Nasional

20 Juni 2024   19:25 Diperbarui: 20 Juni 2024   19:29 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur sekaligus menghubungkan ekonomi dengan manusia melalui seperangkat kelembagaan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat atau bernegara.

Sistem perekonomian adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk menyelesaikan permasalahan perekonomian yang dihadapi oleh negara tersebut agar persoalan perekonomian itu dapat teratasi. Walaupun jika dilihat sampai saat ini belum ada sistem ekonomi yang sempurna yang mampu menyelesaikan persoalan negara khususnya guna pemerataan dan kesejahteraan bagi warga negara nya.

Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh negara. Sistem ekonomi sosialis juga biasa disebut dengan sistem ekonomi terpusat karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara dan dipesan dari pusat. Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang menginginkan masyarakat sejahtera dan dilaksanakan secara merata agar tidak terjadi lagi ketimpangan ekonomi (Effendi, 2019).

Sosialisme lahir pada abad ke-18 karena adanya revolusi Perancis dan industri Inggris pada akhir abad ke-19. Sistem sosialis ini dimana suatu sistem kepemilikan dan pengendalian atas sumber daya ekonomi berada di tangan negara. Di dalam sistem ekonomi sosialis ini kegiatan-kegiatan ekonominya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dilakukan oleh pemerintah secara menyeluruh. Sehingga setiap individu tidak berhak atas sumber daya yang dimiliki karena bertujuan kesejahteraan masyarakat bersama (Tho’in, 2015: 119).

Prinsip dasar sistem ekonomi sosialis ini adalah kepemilikan kekayaan oleh negara seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan tetapi hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Keseluruhan negara diletakakan di bawah peraturan kaum buruh yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi (Tho’in, 2015). 

Ciri pokok dari sistem ekonomi sosialis adalah negara atas nama pemerintah memiliki dan menguasai sumber sumber ekonomi. Kedua, seluruh kegiatan ekonomi dan produksi dilakukan bersama. Ketiga, pemerintah membentuk Badan Perencana Pusa yang menentukan jumlah dan jenis barang yang akan di produksi. Keempat, pemerintah mengendalikan dan menentukan harga dan distribusi barang.

Dalam konteks ekonomi nasional kelebihan dari sistem sosialis ini semua aktivitas perekonomian yang dikendalikan oleh pemerintah sehingga negara mudah melakukan controlling atau pengawasan dan pemerintah mudah dalam mengatur melakukan pembentukan harga pasar atas barang dan jasa. Lalu dengan adanya prinsip kebersamaan maka tidak ada kesenjangan yang mencolok di masyarakat. 

Namun di samping tujuan yang mengutamakan kebersamaan dalam sistem sosialis ini justru mempuyai kekurangan yang membawa sebuah kegagalan yaitu karena penerapannya yang sangat terbatas untuk mengakui kebebasan individu dalam kegiatan ekonomi maka melemahkan bahkan mematikan inisiatif dan kreativitas individu. Lalu sering terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat, dan poin penting dari kekurangan sistem sosialis ini adalah masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki sumber-sumber daya yang ada.

Sistem ekonomi sosialis yang dianggap gagal karena kekurangan nya tadi dan tidak ada solusi untuk mensejahterakan masyarakat akibatnya sistem ekonomi sosialis hancur dengan sendirinya. 

Dalam konteks perekonomian nasional sistem ini juga menghilangkan peran harga di dalam pasar. Hilangnya peran harga tersebut justru menghambat jalan nya aktivitas ekonomi di pasar. Yang pada awalnya bertujuan ingin menyejahterakan masyarakat dan mendukung hak manusia dan buruh namun justru menjatuhkan produksi sumber daya pada petinggi yang masih tidak bisa mengelola sumber daya sehingga ketidakadilan dan ketidakselarasan ekonomi terjadi. 

Dari segi kesetaraan (equality) yang ingin dicapai dalam sistem ini adalah kesetaraan total yang mungkin konsep ini jelas sulit dan mustahil diwujudkan karena kesetaraan yang mesti sama itu tidak mungkin terjadi. Sebab manusia memang berbeda dalam memperoleh jasa dan alat-alat produksi. Sehingga usaha untuk menyamaratakan pasti akan gagal dengan bertentangan ketidaksamaan yang ada pada manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun