Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Alat Permainan Edukatif: Fungsi, Manfaat, Kriteria, dan Kedudukannya dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

21 September 2021   19:59 Diperbarui: 21 September 2021   20:05 10843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pembelajaran anak usia dini, anak tidak hanya mendengarkan ceramah atau cerita yang membuat mereka beranda-andai tentang suatu konsep. Anak akan lebih mudah memahami apabila ada gambar atau benda yang konkret di hadapannya. 

Bahkan anak tidak hanya melihat, tetapi merasakan langsung, menggunakan, dan mengeksplorasi benda tersebut dengan rasa ingin tahunya yang tinggi. 

Hal ini harus dipahami oleh orang tua dan juga pendidik PAUD bahwa anak usia dini (0-6 tahun) masih berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak harus merasakan langsung sebuah pengalaman secara nyata, karena anak belum sanggup untuk berfikir tentang sesuatu yang abstrak. 

Untuk menunjang kebutuhan belajar anak usia dini yang serba konkret tadi, dibutuhkanlah sebuah media pembelajaran. Media pembelajaran itu harus memiliki kriteria yang menarik, tepat guna, mudah digunakan, dan bersifat edukatif. 

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah salah satu media pembelajaran yang sangat cocok untuk anak usia dini. Selain bertujuan untuk bermain,  APE juga dapat mestimulasi seluruh aspek perkembangan anak yang sesuai dengan tahapan usianya.  
 
Klasifikasi Alat Permainan Edukatif
Untuk mengenal lebih jauh mengenai APE, pertama-tama kita perlu mengenal terlebih dahulu klasifikasinya secara umum sebagai media pembelajaran. Menurut Seels & Glasgow yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2004), ada dua kategori media pembelajaran secara luas yang dirangkum sebagai berikut:


1. Media Tradisional
Media tradisional dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:  
a) Visual diam yang diproyeksikan, contohnya : proyeksi opaque, proyeksi overheas, slides, dan filmstrips.
b) Visual yang tidak diproyeksikan, contohnya: gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram, pameran, papan info, dan papan-bulu.
c) Audio, contohnya: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan cartridge.
d) Penyajian multimedia, contohnya: tape dan multi-image.
e) Visual dinamis yang diproyeksikan, contohnya: film, televisi, dan video.
f) Cetak, contohnya: buku teks, modul, workbook, majalah ilmiah, dan hand-out.
g) Permainan, contohnya: teka-teki, simulasi, dan permainan papan.
h) Realia, contohnya: model, specimen, peta, dan boneka.
 
2. Media Teknologi Mutakhir  
a) Media berbasis telekomunikasi, contohnya: telekonfren dan kuliah jarak jauh.
b) Media berbasis mikroprosesor, contohnya: computer-assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hypermedia dan compact disc. 


Dari penjelasan mengenai klasifikasi media pembelajaran di atas kita dapat mengetahui bahwa APE itu dapat  berupa media tradisional dan media yang  berbasis teknologi mutakhir. Kita dapat memilih alat permainan edukatif yang ingin dijadikan sebagai media pembelajaran sesuai dengan kegunaannya. Misalnya APE dalam bentuk visual yang berupa kartu gambar untuk membantu anak belajar membaca.  
 
Fungsi dan Manfaat Alat Permainan Edukatif
APE tentu memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam pembelajaran anak usia dini. Adapun fungsi APE menurut Badru Zaman, yaitu:
1. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam proses
pemberian perangsang indikator kemampuan anak.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif.
3. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar.
4. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, dan berkomunikasi dengan teman sebaya.
 
Selanjutnya menurut M. Fadhilah, manfaat dari penggunaan APE, antara lain:
1. Dapat memudahkan anak belajar
2. Melatih konsentrasi anak
3. Sebagai media kreativitas dan imajinasi anak
4. Menghilangkan kejenuhan anak
5. Menambah ingatan anak
6. Sebagai bahan percobaan bagi anak
 
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan APE sebagai media pembelajaran bagi anak usia dini memiliki fungsi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak dan memberikan rangsangan serta kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuannya.

Penggunaan APE juga memberikan banyak manfaat untuk anak terutama dalam membantu proses belajarnya agar lebih mudah diserap dan dipraktekkan dalam kehidupannya.  
 
Kriteria Alat Permainan Edukatif dalam Pembelajaran
Alat permainan edukatif berbeda dengan alat permainan pada umumnya karena memiliki kriteria khusus yang sengaja dirancang untuk kepentingan pendidikan. Mayke S. Tedjasaputra menyatakan beberapa ciri-ciri dari alat permainan edukatif, di antaranya:
1. Dapat digunakan dalam berbagai cara, dengan berbagai tujuan dan manfaat, serta menjadi bermacam-macam bentuk.
2. Ditujukan terutama untuk anak-anak usia prasekolah dan berfungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan kecerdasan serta motorik anak.
3. Segi keamanan sangat diperhatikan baik dari bentuk maupun penggunaan cat.
4. Membuat anak terlibat secara aktif (anak ikut menggunakan/memainkannya).
5. Sifatnya konstruktif (membangun/membina).
 
Setelah memperhatikan kriteria umum dari APE di atas, ada pula kriteria atau syarat yang harus dipenuhi dalam pembuatan APE. Menurut Soetjiningsih dalam Nelva Rosalina (2012), pembuatan APE harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. APE harus aman digunakan oleh anak
2. Ukuran dan berat harus sesuai dengan usia anak
3. Desainnya harus jelas dan tidak membingungkan
4. APE harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.
5. Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga membuat anak frustasi, atau terlalu mudah sehingga membuat anak cepat bosan.
6. Walaupun sederhana harus tetap menarik baik warna maupun bentuknya, dan bila bersuara, suaranya harus jelas.
7. APE harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat umum.
8. APE harus tidak mudah rusak, awet dan tahan lama.
 
Dari kriteria yang telah dijabarkan di atas, dapat diambil tiga poin penting yang harus diperhatikan baik dalam pembuatan maupun penggunaan alat permainan edukatif, yaitu:  

1. Syarat edukatif, dimana APE harus memiliki nilai dan tujuan yang diperuntukkan bagi pengembangan aspek kemampuan anak
2. Syarat teknis, dimana secara teknis APE harus mudah digunakan, mudah disimpan, tidak mudah rusak, awet, dan mudah diterima oleh segala budaya
3. Syarat estetika, karena anak usia dini menyukai sesuatu yang mencolok dan menarik perhatiannya, APE harus dibuat dengan warna dan desain yang menarik, tidak membosankan, tidak membingungkan, dan membuat anak betah untuk memainkannya.  
 
Setelah mengenal cukup banyak tentang alat permainan edukatif, saat ini kita mampu memahami kedudukan APE dalam pembelajaran anak usia dini. APE merupakan media pembelajaran yang sangat cocok digunakan untuk membantu anak dalam belajar dan membantu orangtua atau pendidik dalam menyampaikan pesan yang bermakna. 

Selain itu, karena APE dibuat khusus untuk kepentingan pendidikan, sudah pasti desainnya akan disesuaikan dengan kriteria dan kebutuhan anak, sehingga dengan menggunakan APE sebagai media pembelajaran, segala aspek yang diharapkan berkembang pada anak akan terstimulasi dengan baik dan menyenangkan.  
 
 
Sumber:
Azhar Arsyad. (2004). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badru Zaman. (2006). Pengembangan alat permainan edukatif untuk anak Taman Kanak-kanak. Makalah  
Seminar. Diakses dari UPI.
Nelva Rolina. (2012). Alat permainan edukatif anak usia dini. Yogyakarta: Ombak.
Mayke S. Tedjasaputra. (2001). Bermain, mainan dan permainan. Jakarta: Grasindo.
M.Fadhilah. (2017). Bermain dan Permainan AUD.  Jakarta: Kencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun