Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Membuang Ambigu dalam Mengambil Keputusan di Tengah Pandemi

7 Mei 2020   14:38 Diperbarui: 7 Mei 2020   14:59 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, kita harus membandingkan kedua keputusan dengan memperhatikan risiko yang paling rendah. 

Evaluating ( Mengevaluasi )

Evaluasi biasanya ditempatkan di akhir keputusan. Setelah mengambil keputusan maka ada langkah yang sebaiknya kita lakukan sebelum menuju tindakan. Mempertimbangkan kembali keputusan kita atau mengevaluasi apa yang masih dirasa kurang.  Kita bisa mencatat hal-hal yang kurang dan lebih dari keputusan yang kita ambil. Hal ini juga berlaku ketika kita sudah menindaklanjuti keputusan yang diambil. Evaluasi ini penting sebagai pembelajaran ke depannya. 

Reflecting  ( Merefleksikan )

Refleksi merupakan proses pencerminan diri terhadap apa yang telah diperbuat. Refleksi erat kaitannya dengan evaluasi bahkan bisa menjadi satu kesatuan. Di dalam proses evaluasi tentu kita dapat merefleksikan kembali keputusan kita. Mulai dai merenungi dampak positif dan negatifnya, merenungi apakah keputusan kita sudah sesuai dengan standar etika, keselamatan, dan norma sosial yang berlaku atau tidak. Serta merenungi keadaan diri ketika mengambil keputusan, apakah dalam kondisi mental yang baik atau tidak. 

Sebisa mungkin kita harus mengambil keputusan dengan pikiran yang jernih dan dingin. 

Ethical responsibility  (Tanggung Jawab yang Etis )

Terakhir, dari keseluruhan proses pengambilan keputusan hingga merefleksikannya kita harus siap menanggung risikonya. Bertanggung  jawab atas apa yang telah diputuskan merupakan kemampuan yang harus kita miliki. Artinya, apabila keputusan kita ternyata berdampak negatif atau salah maka kita harus menerima konsekuensinya dengan tanggung jawab. Bertanggung jawab untuk memperbaiki keputusan itu tentunya. Dalam bertanggung jawab CASEL menambahkan kata etis yang berarti tetap pada jalur kelayakan. Dapat dikatakan tanggung jawab yang etis tersebut adalah perilaku tambahan yang merupakan ekspektasi dari masyarakat secara umum. 

Bagaimana dengan pembaca ? apakah sampai pada akhir tulisan ini sudah dapat membuang rasa galau dalam membuat keputusan ? Semoga kita selalu dapat mengambil keputusan yang bertanggung-jawab dan bijak dalam kondisi sulit ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun