Mohon tunggu...
Ririn Mahfiroh
Ririn Mahfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Haloo, saya Ririn Mahfiroh mahasiswa S1 Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Airlangga. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga yang saya sampaikan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Harmoni Organik: Inisiatif Berkelanjutan Tim BBK 3 Universitas Airlangga dalam Mengatasi Kelangkaan Pupuk di Desa Karangrejo, Banyuwangi

1 Februari 2024   15:06 Diperbarui: 1 Februari 2024   15:20 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi diskusi Terkait Pembuatan Pupuk Organik/dok. pri

Desa Karangrejo merupakan salah satu desa di kecamatan Blimbingsari, kabupaten Banyuwangi. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Petani lokal kemungkinan besar melakukan budidaya padi, jagung, atau tanaman lainnya. Sedangkan dalam sektor peternakan mayoritas dari mereka memelihara hewan kambing, ayam, dan sapi di lahan sekitar rumahnya.

Namun belakangan ini, desa tersebut sedang mengalami permasalahan dalam mengatasi kelangkaan pupuk. Dalam upaya untuk menanggulangi permasalahan lingkungan serta mendukung pertanian berkelanjutan, program Harmoni Organik telah menjadi perhatian utama. Program ini memfokuskan diri pada pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan ternak sebagai langkah inovatif untuk mengurangi dampak negatif limbah peternakan dan membantu petani dalam penggunaan pupuk yang lebih ramah lingkungan. Pokok pembelajarannya berupa transformasi sampah organik menjadi pupuk organik dengan pemanfaatan cairan bioaktivator untuk mempercepat proses pengomposan.

Program kerja "Harmoni Organik" dilaksanakan pada hari Senin, 29 Januari 2024 pukul 09.00 - 11.30 WIB. Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif serta dukungan penuh dari masyarakat setempat khususnya warga yang memiliki usaha dibidang pertanian dan peternakan yang hadir dengan antusias. Salah satu aspek utama dari program ini adalah pemanfaatan kotoran hewan sebagai bahan baku utama dalam produksi pupuk organik. Tim BBK 3 Universitas Airlangga bekerja sama dengan Unit Pelayanan jasa Alsintan (UPJA) untuk mengumpulkan dan mengolah kotoran hewan secara efisien.

Pemaparan Materi Pembuatan Pupuk Organik Oleh Pak Aldy /dok. pri
Pemaparan Materi Pembuatan Pupuk Organik Oleh Pak Aldy /dok. pri

Sesi diskusi Terkait Pembuatan Pupuk Organik/dok. pri
Sesi diskusi Terkait Pembuatan Pupuk Organik/dok. pri

Pada kegiatan pelatihan kami mengundang Bapak Aldy Bahaduri Indraloka, S.Si., M.P. sebagai pemateri dari salah satu dosen Politeknik Negeri banyuwangi. Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama warga, di mana mereka dapat berinteraksi dan bertanya langsung terkait pembuatan pupuk organik. Mereka tidak hanya diberikan materi secara teori saja tetapi juga melakukan praktik langsung pembuatan pupuk organik. Bahan yang kami gunakan berupa kotoran hewan ternak kambing yang diambil dari limbah peternakan masyarakat setempat. Beberapa alat dan bahan tambahan, seperti EM4, arang sekam, air, ember, sekop, dan terpal. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat serta implementasi dalam upaya mendukung keberlanjutan usaha petani maupun peternak di Desa Karangrejo.

Praktik Pembuatan Pupuk Organik/dok. pri
Praktik Pembuatan Pupuk Organik/dok. pri

Pupuk organik yang dihasilkan memiliki beberapa keunggulan. Pertama, pupuk ini tidak mengandung bahan kimia sehingga aman untuk tanaman, tanah, dan lingkungan sekitar. Kedua, penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan infiltrasi (penyerapan) air dalam tanah, meningkatkan kapasitas absorpsi panas serta berguna dalam pengendalian erosi tanah yang lembab. Dan yang terakhir penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah maupun kesehatan tanaman secara alami. Hal tersebut dapat membantu para petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia perusak lingkungan. 

Dampak positif dari kegiatan ini tidak hanya terbatas pada lingkungan, melainkan juga mencakup aspek ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru dalam pengelolaan limbah hewan ternak dan produksi pupuk organik. Para petani setempat juga mendapatkan akses lebih mudah terhadap sumber pupuk organik berkualitas tinggi yang mendukung pertumbuhan tanaman mereka. Dengan demikian, program "Harmoni Organik" di Desa Karangrejo bukan hanya sekadar solusi kelangkaan pupuk, tetapi juga menjadi langkah signifikan menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan serta dapat memberdayakan masyarakat lokal. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi model bagi daerah lain untuk mengembangkan praktik pertanian yang sejalan.

Foto bersama Pemateri, Kelompok tani, dan Warga Desa Karangrejo/dok. pri
Foto bersama Pemateri, Kelompok tani, dan Warga Desa Karangrejo/dok. pri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun