Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Solihin: "Anak Desa yang Berprestasi"

23 Juni 2016   14:36 Diperbarui: 23 Juni 2016   16:01 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Solihin saat menjadi panitia Kongres ke-3 AFEBI FEB UNTAN 2015

Universitas Tanjungpura memiliki beberapa fakultas salah satunya yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terdapat banyak mahasiswa berprestasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sebagai contoh yakni Solihin. Nama Solihin sudah cukup akrab di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNTAN khususnya dikalangan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 2012. Solihin merupakan mahasiswa berprestasi yang mampu menyelesaikan studi S1 nya dalam waktu singkat dengan mendapat IPK cumlaude yakni 3,81.

Selain unggul di dalam bidang akademik, ia juga unggul dalam bersosialisasi. Ia mudah akrab dengan orang disekitarnya karena sifatnya yang terbuka dalam bergaul dengan sesama dan ia juga tidak membeda-bedakan teman. Apabila ada teman yang mengalami kesulitan dalam mempelajari mata kuliah tertentu, ia akan dengan senang hati membantu, karena menurutnya saat membantu temannya dalam mempelajari bahan-bahan kuliah,  ia juga bisa ikut belajar untuk lebih mendalami materi kuliah tersebut. Berbekal kepribadian yang mudah bersosialisasi, ia pun bisa dengan mudah bergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan, khususnya pada organisasi jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNTAN.

Kepribadiannya yang ramah dan mudah bergaul dengan siapapun, membuatnya disenangi oleh dosen-dosen yang pernah mengampuh mata kuliah yang diambilnya. Ia juga sering diminta oleh beberapa dosen untuk menjadi asisten dosen, sehingga ia dapat menerapkan ilmu yang telah ia peroleh dan menyalurkannya kepada adik-adik tingkatnya. Selain itu, ia ternyata juga diberikan imbalan dalam pekerjaan kampusnya ini yang ia manfaatkan dalam memenuhi kebutuhn kuliahnya. Dengan adanya pendapatan sampingannya sebagai asisten dosen,  ia dapat meringankan beban orang tuanya untuk tidak mengirimkan uang pesangon setiap bulannya.

 Walaupun kesibukannya  cukup banyak, tetapi ia tidak merasa lelah ataupun mengeluh karena ia menganggap bahwa ini akan menjadi motivasi untuknya dalam meraih kesuksesan di masa mendatang. Menurutnya, meskipun sibuk dengan organisasi, namun berorganisasi juga akan membantu kita untuk belajar melatih emosional, terutama ketika dalam mengemukakan pendapat. Selain itu, kita juga akan mendapat pelajaran untuk mengatur waktu secara bijaksana dalam membagi waktu waktu kuliah dan waktu kegiatan organisasi.

Selain itu, ternyata sarjana muda ini juga memiliki bakat dalam memotivasi teman-teman serta adik-adik tingkatnya melalui pikirannya yang bijaksana. Ia mengatakan bahwa belajar tak akan pernah ada batas waktu akhirnya. Karena bahkan di atas langitpun masih terdapat langit, apalagi pengetahuan. Manusia harus terus menggali pengetahuannya, karena pengetahuan merupakan satu-satunya cara untuk hidup lebih bermartabat dan dihargai oleh orang lain.

Pada saat sesi wawancara bersama solihin (Dok. Pribadi)
Pada saat sesi wawancara bersama solihin (Dok. Pribadi)
Ia mengatakan, bahwa jika sulit untuk suka pada semua mata kuliah, maka cobalah sukai beberapa mata kuliah yang dianggap sangat menarik untuk dipahami. Kalau tidak bisa suka juga, cobalah cari alasan untuk menyukainya. Dia juga mengatakan bahwa kita harus mempunyai target dalam perkuliahan jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Yang dimaksud dengan target jangka pendek itu misalnya menetapkan target nilai satu mata kuliah pada semester yang sedang dijalani. Sedangkan target jangka panjangnya itu kita harus menentukan kapan kita menyusun skripsi dan menyelesaikan tulisan itu. Karena setiap mahasiswa maupun seorang pengusaha besar, mereka harus memiliki target yang ingin dan harus dicapai agar tujuannya terlaksana.

Dalam mengambil suatu mata mata kuliah, Solihin tidak pernah mempermasalahkan siapa dosen yang akan mengampuh mata kuliah tersebut karena dia menganggap bahwa semua dosen itu sama. Yang berbeda hanyalah bagaimana cara kita menyikapi dan memahami pelajaran yang akan disampaikan oleh dosen tersebut. Berbeda dengan mahasiswa  kebanyakan yang jika ingin mengambil suatu mata muliah, mereka pasti memilih dosen pengampuh mata kuliah yang dianggap paling mudah, karena ingin mencari aman. Jika semua mahasiswa mempunyai jalan pemikiran yang seperti ini maka akan sulit untuk berkembang dan maju dalam sitem akademik maupun non akademik. Namun dibalik semua pekerjaan yang akan kita lakukan kita harus meminta persetujuan kepada orang orang tua karena dibalik kesuksesan seorang anak juga ada orang tuanya yang mendo’akan anaknya agar bisa sukses.  Maka dari itu solihin menjadikan orang tua baginya sebagai faktor utama penyemangat dalam belajar. Ketika mengingat kedua orang tuanya, ia selalu memikirkan betapa sulitnya orang tuanya menyekolahkannya. Hal tersebut menyemangatkan dirinya untuk lebih giat dalam belajar sehingga cepat menyelesaikan perkuliahannya.

Dibalik keberhasilannya yang sekarang ia juga banyak mengalami kesulitan dalam meraih kesuksesan tersebut karna dibalik semua itu juga banyak pula kebahagian lain yang harus ia tinggalkan. Seperti harus berpisah dengan orang tua yang ia sayangi, ia juga harus berpisah dengan sanak keluarga dan sahabat-sahabatnya  dari kecil demi menepuh pendidikan yang lebih tinggi di Kota. Anak dari daerah ini adalah sosok yang tidak mudah menyerah dalam hidupnya sebagai anak peratauan. Layaknya anak perautauan yang selalu mendapat masalah finansial dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, ia pun selalu belajar dengan giat hingga berhasil mendapat beasiswa Comdev Outreaching Untan. Dan di dalam program beasiswa ini terdapat juga aturan dimana seorang mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa tersebut harus dapat menyelesaikan masa studinya dalam empat (4) tahun. Karena jika tidak dapat menyelesaikan masa studi dalam jangka yang telah ditentukan maka beasiswa tersebut akan dicabut dan ia harus bekerja keras untuk menyelesikan masa studi perkuliahannya tersebut. Aturan itu memotivasi dirinya agar dapat dapat menyelesaikan masa studinya dengan cepat sehingga tidak mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan oleh orang tua maupun pihak kampus kepada dirinya.

Solihin juga tidak pernah ingin merepotkan orang tuanya di Kampung dengan segala hambatan finansialnya maupun masalah yang ia alami selama hidup di daerah orang lain sebagai anak rantau. Ia tidak pernah mengeluh akan keadaan yang harus ia jalani walaupun terkadang rasanya sulit. Karena ia mengerti bagaimana keadaan orang tuanya di kampung yang selalu hidup sederhana. Maka dari itu ia selalu semangat walau dalam menyelesaikan masa studi kuliahnya agar secepatnya dapat membantu perekonomian keluarganya. Akhirnya ketidak putus asaannya inilah,  ia bisa mendapatkan gelar S.E dibelakang namanya yang sekarang bisa ia banggakan kepada orang tua dan kedua adiknya. Juga seluruh masyarakat di daerah asalanya. Bahwa jerih payahnya selama ini hidup dan bersekolah di daerah orang, tidaklah sia-sia.  

Namun setelah ia wisuda, ia justru bingung karena harus memilih pilihan yang sangat berat dimana pilihan tersebut sama-sama sangat berarti bagi kehidupannya. Yakni antara bekerja atau melanjutkan studinya. Ia harus bekerja agar dapat memperbaiki sistem prekonomian keluarganya. Terlebih memikirkan kedua adiknya yang harus mengenyam pendidikan yang lebih layak agar tidak putus sekolah dan dapat membanggakan kedua orang tuanya tersebut. Namun disisi lain, Ia juga ingin memperoleh gelar S2, karena dengan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi maka tidak menutup kemungkinan bahwa kehidupan kedepannya akan jauh lebih bak dibandingkan dengan sekarang. Dan karena ia juga merasa bahwa pengetahuannya masih belum cukup dan ia harus terus belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun