Mohon tunggu...
Ririn Indah Kurniawati
Ririn Indah Kurniawati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Akuntansi di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Cash Balances Audit

1 Juni 2016   06:37 Diperbarui: 1 Juni 2016   09:17 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jenis-jenis Perkiraan Kas

  • Perkiraan kas umum
  • Perkiraan umum merupakan titik pusat kas untuk sebagian besar organisasi karena semua penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui perkiraan pada suatu waktu.
  • Perkiraan gaji upah imprest
  • Sebagai suatu cara untuk memperbaiki pengendalian, banyak perusahaan yang membentuk perkiraan bank imprest tersendiri untuk melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada para karyawan. Dalam suatu perkiraan gaji dan upah imprest, ditetapkan suatu jumlah tetap. Disamping untuk meningkatkan pengendalian intern, perkiraan ini juga dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk merekonsiliasi perkiraan-perkiraan bank.
  • Perkiraan bank cabang
  • Perkiraan bank cabang bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di lingkungan setempat dan dapat memusatkan kegiatan di tingkat cabang. Dalam beberapa perusahaan, setoran dan pengeluaran untuk setiap cabang dilaksanakan dari suatu perkiraan bank khusus, dan kelebihan kas secara periodik dikirim ke perkiraan bank umum kantor pusat. Perkiraan cabang ini mirip dengan perkiraan umum, tetapi pada tingkat cabang. Jenis perkiraan yang agak berbeda dari perkiraan umum terdiri dari satu perkiraan bank untuk penerimaan dan satu lagi yang terpisah untuk pengeluaran.
  • Dana kas kecil imprest
  • Dana kas kecil (petty cash) pada dasarnya bukan perkiraan bank, tetapi hampir sama dengan kas pada bank, sehingga perlu dimasukkan sebagai perkiraan bank. Suatu perkiraan kas imprest dibentuk dengan basis yang sama dengan perkiraan bank cabang imprest, tetapi pengeluaran-pengeluarannya biasanya jauh lebih kecil.
  • Perkiraan simpanan (saving account)
  • Kas yang berlebih (excess cash) yang diakumulasikan selama bagian-bagian tertentu dari siklus operasi yang akan diperlukan dimasa mendatang dalam waktu dekat biasanya disimpan dalam sertifikat deposito atau perkiraan/rekening simpanan yang mmberikan bunga. Uang ini tidak akan digunakan dalam usaha sebelum ditransfer kembali ke perkiraan kas umum.

Kas di Bank dan Siklus Transaksi

Kemudahan kas untuk diselewengkan jauh lebih besar daripada tipe harta lainnya karena sebagian besar harta lainnya harus dikonversi ke kas agar dimanfaatkan. Dalam audit kas, harus dibuat suatu perbedaan penting antara verifikasi rekonsiliasi klien mengenai saldo pada laporan bank (rekening koran) dengan saldo pada buku besar dan verifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar telah dinyatakan dengan benar semua transaksi kas yang dilaksanakan selama tahun tersebut. Berikut adalah kesalahan-kesalahan pembayaran atau kegagalan penerimaan dana kas yang tidak terungkap dengan menggunakan rekonsiliasi bank sehingga menjadi bagian audit.

  • Kegagalan untuk menagih pelanggan.
  • Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
  • Suatu penggelapan kas dengan jalan menahan hasil pembayaran dari pelanggan sebelum dicatat. Perkiraan tersebut kemudian dibebankan sebagai piutang sangsi.
  • Pembayaran ganda atas satu faktur rekanan pembekal.
  • Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran probadi pejabat perusahaan.
  • Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima.
  • Pembayaran kepada karyawan untuk jumlah jam kerja yang melampaui jumlah jam kerja yang dijalaninya.
  • Pembayaran bunga kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa yang diatas tingkat bunga yang berlaku.

Kesalahan yang umumnya terungkap melalui pengujian rekonsiliasi bank. Contohnya adalah :

  • Tidak dimasukkannya selembar cek yang belum diklering pada bank pada daftar cek yang beredar, meskipun sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas.
  • Kas yang diterima oleh klien sebelum tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas dalam tahun berjalan.
  • Setoran yang dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, setoran ke bank, dan dimasukkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan (deposit in transit).
  • Adanya pembayaran wesel bayar yang didebet langsung pada saldo bank oleh bank tetapi tidak dicantumkan dalam catatan klien.

Audit Perkiraan Kas Umum

Siklus yang terpengaruh dalam audit kas adalah penjualan dan penemuan, perolehan dan pembayaran, gaji dan upah serta personalia, perolehan modal dan pembayaran kembali. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit kas akhir tahun :

  • Kas dipengaruhi oleh sebagian besar siklus lainnya, yang berarti bahwa banyak peluang terjadinya kesalahan (tes evaluasi hasil-hasil transaksi).
  • Kendatipun saldo kas biasanya tidak besar, tetapi jumlah dolar debet dan kredit mempengaruhi saldo tersebut pada umumnya lebih besar dari perkiraan (materialitas).
  • Kas merupakan harta yang paling disukai orang untuk dicuri (risiko inheren).

Metodologi Pendisainan Tes-tes langsung untuk kas di bank

  • Evaluasi audit risiko dan materialitas – Kas di Bank.
  • Identifikasi risiko inheren dan kelemahan-kelemahan pengendalian inheren kas di bank.
  • Evaluasi tes hasil transaksi beberapa siklus.
  • Disain dan laksanakan prosedur review analitis beberapa siklus.
  • Disain tes-tes langsung untuk kas di bank untuk memenuhi tujuan audit. Hal ini meliputi prosedur audit, ukuran sampel, pos yang dipilih, dan waktu/timing.

Tujuan Auditor

Dalam pengujian saldo akhir tahun perkiraan kas umum, auditor harus menghimpun bukti pendukung yang cukup untuk mengevaluasi kas yang dinyatakan dalam neraca apakah telah dinyatakan dengan wajar dan diungkapkan dengan layak.

Pengendalian Intern

Rekonsiliasi bulanan merupakan suatu pengendalian penting bagi saldo kas. Rekonsiliasi menjaga agar buku mencerminkan saldo kas yang sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di bank setelah diperhitungkan pos-pos rekonsiliasi. Tetapi yang lebih penting, rekonsiliasi yang independen akan membuka peluang khusus untuk dilaksanakannya verifikasi intern atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Rekonsiliasi mencakup hal-hal berikut ini :

  • Pembandingan cek-cek yang dibatalkan (canceled check) yang telah disetor dengan buku pengeluaran kas mengenai tanggal, pihak yang dibayar, dan jumlahnya.
  • Pengujian cek yang dibatalkan mengenai tanda tangan, andosemen, dan pembatalannya.
  • Pembandingan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat mengenai tanggal, pelanggan, dan jumlahnya.
  • Akuntansi untuk rangkaian nomot cek dan penyelidikan atas cek yang hilang.
  • Rekonsiliasi semua pos yang menimbulkan perbedaan antara saldo buku dan saldo bank serta verifikasi mengenai sebab dan kewajibannya.
  • Rekonsiliasi total debet pada laporan bank (rekening koran) dengan total-total pada buku harian penerimaan kas.
  • Review transfer-transfer akhir bulan mengenai kewajiban dan kelayakan pencatatannya.
  • Tindak lanjut secara periodik atas cek-cek yang masih beredar (outstanding check) dan pemberitahuan pembatalan pembayaran (stop payment).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun