Mohon tunggu...
RIRIN Anggriani
RIRIN Anggriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi saya sebagai mahasiswa

Ririn kepribadiannya baik, dan hobinya suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori perkembangan moral yang Dikemukakan _lawrence Kohiberg

18 Januari 2025   22:56 Diperbarui: 18 Januari 2025   22:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg merupakan salah satu teori penting dalam psikologi perkembangan yang mengkaji bagaimana individu membentuk pemahaman dan keputusan moral sepanjang kehidupan mereka. Kohlberg, yang terinspirasi oleh teori moral Jean Piaget, mengembangkan teori ini dengan tujuan untuk menjelaskan bagaimana seseorang berkembang dalam memahami hak dan kewajiban moral serta bagaimana mereka membuat keputusan moral dalam berbagai situasi. Teori ini berfokus pada tahapan perkembangan moral yang terjadi seiring bertambahnya usia dan pengalaman.

1. Dasar Pemikiran Teori Kohlberg

Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral individu terjadi dalam tahapan-tahapan yang berturut-turut dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman sosial, interaksi dengan orang lain, dan refleksi diri. Menurutnya, moralitas bukanlah sesuatu yang diajarkan secara langsung, melainkan berkembang melalui proses kognitif yang kompleks, di mana individu membuat penilaian tentang apa yang benar dan salah berdasarkan prinsip-prinsip moral yang lebih tinggi. Ia mengidentifikasi tiga tingkat perkembangan moral, yang masing-masing terdiri dari dua tahap, sehingga total terdapat enam tahap perkembangan moral.

2. Tahap-Tahap Perkembangan Moral

Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat besar, yaitu tingkat pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Setiap tingkat menggambarkan cara berpikir individu dalam menilai tindakan moral.

a. Tingkat Pra-Konvensional (0-9 Tahun)

Pada tingkat ini, keputusan moral didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan, seperti penghindaran hukuman atau pencarian hadiah. Anak-anak pada tahap ini cenderung mematuhi aturan bukan karena mereka memahami nilai moral di baliknya, tetapi karena mereka takut dihukum atau ingin mendapatkan penghargaan.

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Ketaatan
Pada tahap pertama ini, anak-anak memahami bahwa tindakan mereka akan menghasilkan hukuman, dan mereka berusaha menghindari hukuman tersebut. Mereka belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang moralitas atau prinsip-prinsip etika, melainkan hanya berfokus pada penghindaran konsekuensi negatif.

Tahap 2: Orientasi pada Kepentingan Pribadi
Pada tahap kedua, individu mulai mempertimbangkan keuntungan pribadi mereka dalam pengambilan keputusan moral. Mereka mungkin mengikuti aturan untuk mendapatkan hadiah atau manfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi mereka masih sangat terfokus pada diri mereka dan kurang mempertimbangkan kebutuhan atau perasaan orang lain.

b. Tingkat Konvensional (Laten hingga Dewasa Muda)

Pada tingkat konvensional, individu mulai menginternalisasi norma-norma sosial dan mempertimbangkan dampak keputusan mereka terhadap orang lain. Mereka mematuhi aturan dan norma yang diterima oleh masyarakat untuk mendapatkan penerimaan sosial atau untuk menjaga ketertiban dalam hubungan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun