Mohon tunggu...
Ririn Widyastuti
Ririn Widyastuti Mohon Tunggu... lainnya -

Mahasiswi Fakultas teknologi jurusan Teknik Industri angkatan 16 di Universitas Mercu Buana. Bekerja sebagai Analis Kimia di Laboratorium Mikrobiologi PT Kalbe Farma Tbk.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kemajuan Teknologi Sentuh Dunia Perfilman

3 Juli 2011   14:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:58 2384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini, teknologi berkembang sangat pesat di berbagai bidang termasuk dunia perfilman. Studio film semakin bertambah karena dunia perfilman ini memang cukup menjanjikan.Studio film adalah perusahaan yang berfungsi untuk mendistribusikan film, namun sebenarnya studio film tidak hanya bertugas untuk mendistribusikan film tetapi juga membuatan film tersebut sehingga bisa didiistribusikan setelah film tersebut selesai digarap. Beberapa studio film yang terkenal adalah 20thCentury Fox, Columbia Pictures, Dream Works SKG, Paramount Pictures, Pixar Animation Studios, Sony Pictures Entertainment, Universal Studios, Walt Disney Picture.

Perubahan dalam industri perfilman, jelas nampak pada teknologi yang digunakan. Jika pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat cepat, kemudian berkembang hingga sesuai dengan sistem pengelihatan mata kita, berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata. Film tidak hanya dapat dinikmati di televisi, bioskop, namun juga dengan kehadiran VCD dan DVD, film dapat dinikmati pula di rumah dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi, yang diistilahkan dengan home theater. Dengan perkembangan internet, film juga dapat disaksikan lewat jaringan superhighway ini.

Saat ini tidak hanya berkembang film dengan 2 dimensi (2D) tetapi di era yang penuh dengan perkembangan teknologi dan serba digital sekarang sudah banyak film 3 Dimensi(3D) yang membuat kita merasakan film tersebut lebih hidup dan nyata. Dengan perkembangan film-film tiga dimensi yang sangat pesat tentu saja akan membuat perkembangan teknologi pembuatannya semakin meningkat.

Pada saat para penonton film 3 D harus mengenakan kacamata polarisasi agar mereka dapat melihat efek tiga dimensi dari Film yang mereka lihat. Pekembangan juga terjadi pada pembuatan kacamata 3 D yang digunakan. Dalam film Avatar kacamata polarisasi merupakan sebuah perkemabangan dalam film 3 D. Sebelumnya, kacamata yang digunakan hanya menggunakan kacamata berlensa merah dan hijau. Berbeda dengan kacamata untuk menonton film 3 D, kacamata polarisasi terlihat bening sama seperti kacamata biasa.

Film 3 D menggunakan teknologi capture information, cara membuatnya dengan menggunakan komputerisasi dari image aksi manusia yang sesungguhnya. Film ini memungkinkan menggunakan studio yang merupakan perumpamaan dari tempat dimana setting cerita dilakukan. Beberapa sutradara membuat film 3 D (tiga Dimensi) dengan menggunakan kamera film dengan teknologi terbaru yang bisa menghasilkan gambar stereoscopic 3 D.

Gambar stereoscopic merupakan gambar dimana ketika kita melihat pada layar maka seolah-olah kita merasa bahwa gambar tersebut sangat dekat. Metode pengambilan gambar 3 D stereoscopic pertama kali ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1840. Stereoscopy digunakan banyak dalam photogrammetry serta di dalam dunia entertainment melalui produksi stereograms.

Aplikasi komputer grafis yang digunakan adalah Computer Generated Imagery (CGI). Beberapa software dari CGI yang popular atau sering digunakan antara lain Maya, Blender, Art of Illusion dll. Computer-generated imagery (juga dikenal sebagai CGI) adalah penerapan bidang komputer grafis, atau lebih khusus, grafis 3D komputer untuk efek khusus dalam film, program televisi, iklan dan simulasi umumnya, dan media cetak. Dengan perangkat lunak ini bisa diciptakan gambar 3D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki.

Teknologi CGI biasa dipakai dalam pembuatan film, program televisi, dan beberapa iklan komersial, termasuk media cetak. Aplikasi ini memberikan kualitas grafis yang sangat tinggi dengan efek yang lebih terkontrol daripada metode konvensional seperti membuat miniatur untuk pembuatan adegan kecelakaan yang dramatis atau menambah aktor figuran untuk menggambarkan suasana keramaian penuh sesak.

Salah satu efek CGI dalam film yaitudigital grading. Dengan efek ini warna asli hasilshootingdirevisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Contoh penerapan efek ini yaitu penggunaan pada wajah Sean Bean (pemeran Boromir) dalam ”The Lord of the Rings : The Two Tower” ketika mati dibuat lebih pucat. Jadi, tidak dengan trik kosmetik, tetapi dengan polesan komputer.

Dalam pembuatannya, film dengan teknologi CGI tergolong cukup mahal. Jika dilihat dari ukurannya, satuframeCGI untuk film biasanya dibuat berukuran 1,4–6 megapiksel. Contohnya, ”Toy Story” berukuran 1536 x 922 (1,42 megapiksel). Bila dihitung, ternyata waktu yang dibutuhkan untukrenderingtiapframesekira 2-3 jam, bahkan bisa 10 kali lebih lama untuk menciptakan adegan yang sangat kompleks. Meskipun kecepatan CPU makin tinggi, namun tidak banyak mengubah waktu yang dibutuhkan untuk rendering karena para sutradara akan membuat adegan yang lebih kompleks lagi untuk hasil yang lebih bagus lagi. Namun demikian, dengan peningkatan eksponensial kecepatan CPU, teknologi CGI juga makin potensial ke depan.

Sebagai gambaran, untuk pembuatan film ”Madagascar”, para teknisi menggunakan 2.500 komputer Linux Cluster yang dipasang di dua studio Dream Works dan lab penelitian komputer Hewlett Packard di Palo Alto, California. Komputer sebanyak itu digunakan untuk ”tugas besar” siang malamrendering framedemiframefilm berukuran gigabit. Untuk membuat film ” Madagascar” sampai jadi, dibutuhkan waktu lebih dari 11 juta jam. Namun demikian perkembangan teknologi pasti akan memperbaiki kondisi seperti ini kelak.

Software pendukung yang biasa digunakan dalam pembuatan film 3 D adalah sebagai berikut :

Adobe Premiere Pro 2.0

Adobe Premiere Pro 2.0 merupakan seri terbaru dari Adobe Premiere. Adobe Premiere Pro 2.0 adalah salah satu program yang sangat popular dalam dunia editing film. Program ini dibuat oleh perusahaan software yang terkenal, yaitu Adobe. Adobe Premiere Pro 2.0 dibuat untuk melakukan editing film dan juga untuk membuat animasi video digital.

Adobe Photoshop 9.0

Adobe Photoshop 9.0 adalah Software Editing Image yang sangat popular.Software ini dibuat dengan fitur lengkap sehingga menghasilkan karya image yang lebih bagus dan handal.

3D Studio Max 7.0

3D Studio Max adalah software grafik yang memadukan antara Graphic Vector dengan Raster Image. Pemaduan ini bertujuan untuk menghasilkan hasil rancangan Virtual Reality atau mendekati keadaan yang sebenarnya.

Adobe After Effects 7.0

Adobe After Effects 7.0 adalah software yang digunakan untuk membuat berbagai efek pada sebuah animasi.

Film 3 D semakin banyak diciptakan saat ini, tetapi sayangnya perkembangan teknologi 3 D baru berkembang pesat di film-film Hollywood. Sekarang ini Indonesia belum memiliki teknologi yang memadai untuk membuat film dengan kualitas tiga dimensi yang baik. Adapun film “Meraih Mimpi” merupakan suatu film animasi 3 D dari Indonesia dengan kulaitas Internasional, namun belum bisa menyaingi film 3 D Hollywood. Film animasi ini merupakan salah satu kemajuan penting dalam perkembangan film tiga dimensi dan animasi di Indonesia. Walaupun hasil cukup lumayan, tetapi masih membutuhkan dukungan dari pemerintah demi kemajuan perfilman Indonesia.

Oleh : Ririn Widyastuti

Mahasiswi Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana, Jakarta.

SUMBER :

http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=3522&Itemid=47

http://ikeyputri.blogspot.com/2010/10/perkembangan-teknologi-perfilman.html

http://www.g-excess.com/494/aplikasi-komputer-grafis-melalui-teknologi-cgi-dibalik-film-animasi-computers/

http://outtaste.webnode.com/news/perkembangan-teknologi-pada-dunia-film/

http://ameliabelindasilviana.blogspot.com/2010/10/perkembangan-teknologi-perfilman.html

http://masbadar.com/2008/03/14/definisi-film-sinema-gambar-bergerak-motion-picture/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun