Mohon tunggu...
Ririn Datoek
Ririn Datoek Mohon Tunggu... -

perempuan biasa, pemilik www.wownderfulife.com, @bu_konjen\r\n\r\nlebih menyukai traveling dibanding bekerja..:)\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Flores Su Dekat: Jika Kanawa Adalah Surga (Maka) Riung Adalah Nirvana..

18 Juni 2010   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tayangan Virgie’s Travel Guide (VTG) minggu lalu menyebut RUTONG ISLAND menjadi TOP 2 pulau-pulau kecil di Indonesia. Serentak, kami, saya dan binda chika mengamini pendapat tersebut. Jadiii…mari kita bercerita tentang Rutong Island dan teman2nya yang pasti sudah sakses membuat bu konjen geleng2 kepala saking endahnyaa…

Oh iyaa, cerita ini sekaligus lanjutan dari edisi Flores Su Dekat yang udah lamaaaaa banget terpotong oleh deadline2 kamprettt itu… Siapin cemilan yaaa…siapa tau akan jadi cerita yang panjang…:p Perjalanan menembus kegelapan Dalam rute perjalanan Ekpedisi Flores Su Dekat yang saya susun, selepas dari Bajawa, tepatnya Soa Mangerunda (pemandian air panas), maka spot selanjutnya adalah RIUNG 17 PULAU. Sekedar informasi, Riung 17 Pulau Terletak di daratan Pulau Flores yang secara administrasi pemerintahan termasuk wilayah Kecamatan Riung, Kabupaten Daerah Tingkat II Ngada. Kawasan ini berada sekitar 70 Km sebelah uatara Kota Bajawa, ibukota Ngada. [caption id="attachment_170178" align="aligncenter" width="500" caption="jalan gelap menuju riung"][/caption] Walaupun hanya berjarak 70 Km dari Bajawa, saya dan teman-teman menghabiskan waktu hingga nyaris 4 jam untuk menjangkaunya. Bukan salah Yanto, our luvly driver, tapi memang jalanan menuju Riung sangat tidak memungkinkan untuk dibawa ngebut. Jika perjalanan menuju Bajawa adalah perjalanan menembus kabut…maka perjalanan menuju Riung adalah perjalanan menembus kegelapan. Kegelapan yang nyata. Lebih dari 50% dari total perjalanan adalah menembus hutan belantara. Pohon-pohon tinggi menjulang menutup rapat mendung di atas sana. Jalan setapak yang hanya muat 1 mobil dengan lubang segede badan saya adalah teman setia kami. Membuat mobil Inova andalan Om Stevanus berjalan sangat lambat. Tapi, kegelapan menuju Riung tetap menyimpan kecantikan yang tersembunyi. Kapan lagi Anda akan berpapasan dengan penduduk yang selimut kain flores, berjalan membentuk garis panjang dengan tawa yang berderai…sambil terus asik bercerita apa saja…bahkan kegelapan tak mengurangi kegembiraan mereka. Tak hanya berjumpa peladang yang hendak pulang, kami juga berjumpa penunggang kuda yang handal…yaaa..bagi mereka gelap adalah sahabat yang setia… Berjumpa dengan NIRVANA & Bintang Recehan Dalam keadaan gelap pekat, kami keluar dari jalan setapak yang membelah hutan. Perut yang lapar dan hati yang deg2an selama menembus hutan menghasilkan perasaan yang uring-uringan. Apalagi, karena gelap total, Yanto sempat nyasar melewatkan pertigaan menuju Riung. Ppffff… Memasuki kawasan Riung, kembali kami di hadapkan pada kenyataan: LISTRIK MATI…waaaaaaa…Kekesalan saya pun bertambah karena adegan nyasar kembali terjadi ketika kami mencari letak NIRVANA BUNGALOW…percayalah, dalam keadaan pekat tidak mudah mencari bungalow, apalagi yang papan namanya tersembunyi dibalik belukar yang tinggi..hahahaha…*sambil ngelirik bang Tam* Tapiii, Tuhan Memang Maha Sutradara…Dia tak membiarkan umatNya yang kece ini larut dalam rasa kesal. Dalam keadaan hitam pekat…tanpa sengaja kepala saya mendongak ke langit dannnn….SUBHANALLAHHHH….jutaan bintang berkerlip di langit gelap…menyambut kami di bumi RIUNG… “dor, liat ke atas…di Riung harga bintang murah banget… recehan...jadi banyak ga keruan”, saya berbisik pada dora. Seumur hidup, saya belum pernah melihat bintang yang demikian banyaaaaakkkk…kerlip cahayanya melingkupi langit yang gelap. Kerlipnya laksana gerakan tari maha sempurna…SUBHANALLAH…Tuhan Memang Maha Indah… PULAU-PULAU MILIK KAMI… Sesuai dengan obrolan kami dengan Bang Tam, pagi ini kami akan berlayar…yiipppiiiii…. Sebelum sampai di dermaga, kami mampir membeli air minum. Aroma PIKNIK sangat terasa. Tak berapa lama, dermaga sudah nampak di depan mata. Sebuah jembatan kayu yang menjorok ke laut. Langit sangat biru pagi itu. Matahari bersinar cerah, berjanji akan menemani kami hari ini… [caption id="attachment_170174" align="aligncenter" width="340" caption="dermaga riung 17 pulau"][/caption] [caption id="attachment_170187" align="aligncenter" width="397" caption="on the boat..island hoping"][/caption] [caption id="attachment_170191" align="aligncenter" width="500" caption="berperahu di perairan riung, tak akan bosan"][/caption] Di dermaga, Bang Tam membeli beberapa ekor ikan hasil tangkapan nelayan. Melihat ikan-ikan segar, kami mulai merasakan kedahsyatan Riung. Makanan lezat, Bukit-bukit hijau-coklat, langit biru, laut biru yang tenang, burung-burung berseliweran….haduuuhhhhhh….kembali saya mengingat saat kami menuju Pulau Rinca beberapa hari yang lalu. Spektakuleerrrrrrr…. [caption id="attachment_170197" align="aligncenter" width="397" caption="penghuni oentoloe..."][/caption] “Itu pulau Ontoloe…pulau tempat bersarangnya kelelawar”, begitu kata Bang Tam..mendekati Ontoloe, nahkoda mematikan mesin kapal yang bisa mengganggu ketenangan penghuni Ontoloe. Pulau ONTOLOE adalah pulau terbesar di teluk Riung. Ribuan kelelawar menjadi pemandangan yang menakjubkan. Mereka bergelantungan di ranting-ranting bakau. Di pulau ini baru kami tahu, kelelawar sangat sensitive dengan suara wanita. Saat bang Tam dan ABK berteriak berusaha mengagetkan…tak banyak kelelawar yang bereaksi…tapiiii…saat binda chika yang melengking…voilaaaaaaa….ribuan kelelawar mempertontonkan aksinya….mereka beterbangan. Kepak sayapnya yang hitam menghiasi langit biru. WOOOWWWW…. Berkali-kali kami berteriak dan berkali-kali pula suguhan tarian kelelawar menghias langit biru…aaahhhhhh… [caption id="attachment_170198" align="aligncenter" width="397" caption="kelelawar bergelayutan"][/caption] [caption id="attachment_170200" align="aligncenter" width="425" caption="terbang tinggi kelelawarku..."][/caption] Kami meninggalkan ONTOLOE dengan perasaan campur aduk…kami kembali meneruskan perjalanan. Kali ini kapal berlayar menuju PULAU RUTONG (ingat…kalimat pembuka tulisan ini)…Yaaa, Pulau Rutong ini adalah pulau yang saya lihat di album foto Mba Youfy…yang telah dengan sakses menyeret langkah saya jauuuhh ke Flores. Pulau Rutong, seperti halnya pulau2 lain di perairan Riung, tidak berpenghuni. Ukurannya sedang saja dengan liukan garis pantai yang sangat cantik. Tampak beberapa rumah2an tempat berteduh menghiasi tepi pantainya. Airnya bergradasi tosca, biru muda dan biru pekat. Dihiasi Tebaran pulau-pulau lain …SEMPURNA! [caption id="attachment_170202" align="aligncenter" width="402" caption="teman menikmati pulau rutong siap bersandar..."][/caption] [caption id="attachment_170203" align="aligncenter" width="500" caption="dugong siap berjumpa pesut"][/caption] Siang itu kami mendapat sahabat2 baru yang jumlahnya cukup banyak. Segerombolan anak sd dari pulau tetangga ternyata sedang berlibur ke Rutong. Kapan lagi bisa menikmati hidup seperti ini…pulau indah, berenang sepuasnya, teman setia..dan ikan bakar plus sambal yang tak terkatakan enaknya….tak henti2nya saya berucap alhamdulillah…. [caption id="attachment_170201" align="aligncenter" width="425" caption="leyeh2 di pulau rutong"][/caption] [caption id="attachment_170207" align="aligncenter" width="500" caption="piknik ala anak riung..bayar 10 ribu bisa naik kapal untuk island hoping"][/caption] Rasanya belum rela ketika Bang Tam, memberi aba-aba untuk pindah pulau…ppppffffffff….Yaaa…ini adalah persinggahan kami selanjutnya. PULAU TIGA! Nama Pulau Tiga berasal dari tiga bukit kerucut yang dimilikinya. Tak jauh berbeda dengan Pulau Rutong, Pulau Tiga memiliki pasirnya yang putih dan lautnya yang jernih pas sekali untuk berenang. Di pulau 3 ini kami benar-benar SENDIRI…selama berjam2 saya berendam di laut. Mengikuti ikan2 kecil yang asik mengerumuni remah roti yang saya sebar… [caption id="attachment_170211" align="aligncenter" width="397" caption="sendiri di pulau tiga"][/caption] [caption id="attachment_170214" align="aligncenter" width="500" caption="bangun tidur siang...inilah yang ada di depan mata"][/caption] Nah…coba bayangkan ini…Di sebuah pulau yang cantikkk, angin berdesir pelan, ditemani musik asik dari iPod bawaan Kuyus…ah yaaa, siapa mau cepat-cepat beranjak dari dunia mimpi ini… Hari itu…entah berapa puluh kali saya menahan napas & kehilangan kata. Entah berapa kali saya menggaruk kepala yang tak gatal…entah berapa kali saya berucap dalam hati..”Ya Allah, ijinkan kami kembali berenang di sini..ya ya ya…”…hehehe… Udah ah…nulis cerita Riung ini bener2 cobaan berat…bikin males kerjaaaaaa, bawaannya mau ngalamun ajaahhh…dasar gilaaaa…! Special Thanks.. Bang Tam, pemilik Nirvana Bungalow…yang sampai saat ini masih jadi sahabat baik. Selama di Riung, Bang Tam sudah menjadi guide yang sangat sabar setia nemenin 5 perempuan aneh…dari mulai nemenin makan, bikin sambel, cari kapal de el el de el el.. terima kasih sudah berbagi Riung dengan kami… Note: - NIRVANA BUNGALOW (Bang Tam: 081337106007) -Resto Murah Meriah...enaaaakkkkk banjettt... - all photos taken by me, kuyus, desma & dhora - poto2 ini adalah hasil bidikan para magang-ers...nyang aseli jauuuhhhhh lebih indaaaahhhhh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun