Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Rapuh ini

21 November 2022   15:01 Diperbarui: 21 November 2022   15:19 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanganku merengkuh merangkul diri yang rapuh ini

Ribuan sesak menggumpal dalam dada 

Meski aku telah sedia menerima segala hinaan

Tuduhan pada perbuatan yang tak pernah sedikit pun ku lakukan

Namun, masih ku sisikan sedikit ruang untuk tetap mengharapkan kembali mu

"Kau begitu menjijikan" begitu katamu

Bukankah kau yang telah membuat segalanya menjadi semenjijikan ini? 

Hanya sebatas alasan basi! 

Sedang kenyataannya kau telah menemukan rumah baru 

Setelah puluhan hari bersama 

Tak kah kau lihat adakah perempuan yang berusaha sekuat ini. Agar  bisa tetap membersamai mu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun