Kita adalah yang sepi bersama menepi menghitung detik yang kian menjadi sedikit
Berjalan dibawah awan yang berjejer putih dan biru meski sesekali menjadi kelabuÂ
Terkadang menari dibawah hujan  meski sering berdiri menerima terikÂ
Tetap tertawa meski dalam hati menangis terperih lukaÂ
Tetap berjalan meski tubuh terasa bergetar ingin limbungÂ
Tersenyum dan kita yang saling menatap dalam angan semu
Menginginkan satu temu yang mungkin namun kita adalah kataÂ
Jadilah tangguh dan tetap hidup dengan tabah sebab semesta tak ingin kita menjadi lemahÂ
Saat kita terjatuh ingatlah akan selalu ada tangan yang akan saling menggenggam eratÂ
Ada aku dan kau dua manusia yang hidupnya telah dibasuh oleh air mata dan dukaÂ
Dan tanya yang belum juga usai menjadi penyekat