Mohon tunggu...
Ririn Anggraeni
Ririn Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Pekerja Biasa

Dulu pernah menggemari hujan pada akhirnya tidak pernah bertemu payung yang tepat. Tetap basah kuyup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Vey

2 Juni 2022   20:48 Diperbarui: 2 Juni 2022   21:04 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Aku membencimu, Bang!" Dan kamu mengatakan itu berulang kali.

Gurat kesedihan terlihat jelas di wajah cantikmu. Tapi, aku tak peduli berapa kali pun kamu mengatakannya. Keputusan ini sudah yang paling terbaik. 

Kesepakatan antara aku dan ayahmu. Kamu tak perlu tau mengapa aku yang mencintaimu tiba-tiba berubah menjadi dingin lalu memutuskan untuk pergi jauh.

"Terimakasih Vey. Sudah mau mengantarku ke bandara" Bisikku pelan.

Lalu sekuat tenaga melepas pelukanmu. Tangismu semakin menjadi. Aku tahu ini sangat menyakitimu. Tapi aku harus pergi. 

Demi menggenggam dunia seperti yang sudah diajarkan ayahmu. Hingga membuat kita yang sudah puluhan tahun bersama akhirnya terpisah. Vey, kekuasaan dan harta memang hebat bukan?

Lalu tepat seminggu setelah kepergianku ayahmu mengirimkan foto pernikahanmu. Vey, Kamu terlihat begitu anggun dengan balutan gaun berwarna cream itu.

Tapi, siapa itu? Laki-laki yang bersanding disisimu? Jelas wajahnya terlihat jauh lebih tua dari ayahmu. 

Apa Ayah menjualmu Vey?

Aku hanya terisak menatap gambar bisu itu.

Vey Valery Gadisku yang malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun