Mohon tunggu...
Ririn Arums
Ririn Arums Mohon Tunggu... -

Paling hobi menulis, fotografi, memasak dan baca semua jenis buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Presiden Juga Pengemis

27 April 2012   02:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13354937461362482103

Aku muak. . . Melihat tingkah petinggi Menjadikan singgasananya Bahan untuk membangun kesombongan Dengan semen kepercayaan kami Mereka seenaknya menggerogoti hak – hak kami lalu kau aduk - aduk kami dalam permainan politik Besi – besi kemanusiaan seakan tak terlihat lagi Bahkan kealiman menjadi topeng kebusukan Paku – paku kesengsaraan mulai kau tancapkan Dalam kehidupan kami Kesombongan kalian terus merajai Selalu kau dongakkan kepala Seakan kalianlah makhluk paling hebat Ya…. Kalian memang hebat Bahkan hebat sekali Hebat menyengsarakan rakyat Dengan ribuan dalih yang keluar dari mulut tikus – tikus berdasi Hanya seribu satu yang benar - benar membela kami Apa yang kalian banggakan? Apa yang kalian sombongkan? Apa kalian tak sadar Kita hanya seorang pengemis hina Bahkan presidenpun seorang pengemis Buka mata kalian Darimana kalian dapatkan semua itu? Apakah dari gunung kawi? Lupakah kalian??? Dari-NYA lah kita mendapatkan semua yang kita miliki sekarang Jadi apa yang kalian sombongkan? Kita semua termasuk presiden sekalipun Hanya pengemis di hadapan-NYA Kita hanya bisa meminta kepada-NYA Buka mata hati kalian Sudahkah kalian membalas keaikan-NYA dengan bersedekah? Kenapa justru kalian merampas hak kami. Ingatlah semua ada balasnya Kita tinggal menunggu giliran…… Aku muak……………………………….. Taiwan, 27 april 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun