Mohon tunggu...
Ernawati Rajak
Ernawati Rajak Mohon Tunggu... -

Ordinary Girl

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teori komunikasi

23 April 2014   00:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kasus Ahok: Komunikasi Itu Cara, Bukan Hanya Isi

Cara berkomunikasi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Purnama, mendapatkan sorotan. Bukan kali ini sesungguhnya, cara komunikasi Ahok menjadi perhatian. Sejak pertama kali menjabat sebagai wagub, sejumlah kalangan mempermasalahkannya, atau minimal membahasnya. Ahok memang unik, karena setiap kali bicara selalu berapi-api, penuh semangat, dan lantang. Buat sebagian orang, kesan Ahok adalah arogan. Banyak orang yang tidak suka lalu mengkritiknya. Kali ini lebih ramai lagi, karena Prabowo Subianto pun memberikan kritikan. Prabowo adalah bos besarnya Ahok di partai Gerindra.

Saya, tidak akan mengupas Ahok dari sisi politik, melainkan dari sudut pandang ilmu komunikasi. Dalam ilmu komunikasi, cara berkomunikasi memegang peranan amat penting. Bahkan, kadang-kadang jauh lebih penting dibanding isinya. Mungkin Anda pernah mendengar kalimat ini:

“Suatu hal yang salah, jika disampaikan terus menerus dan berulang-ulang, bisa menjadi sebuah kebenaran.”Karna komunikasi merupakan bentuk penyampaian pesan melalui komunikator ke komunikan baik secara verbal maupun non verbal, sehingga memeberikan feed beack ( timbal balik ) yang pada akhirnya seseorang akan memahami apa yang di sampaikan dari orang yang menyampaikan pesan atau informasi tersebut. Artinya, maksud dan tujuan dari komunikator dapat di ikuti dan akan menjadi sebuah kebenaran jika adanya kepahaman bagi yang menerima pesan tersebut secara bijak.

Dalam perkembangan ilmu komunikasi kemudian diketahui bahwa cara, sungguh vital posisinya dalam ilmu ini. Cara, menyangkut dengan media apa dan simbol komunikasi apa yang dipakai. Beda media beda pula simbolnya. Misal, jika kita berkomunikasi lewat telepon, maka semua simbol terkait dengan suara. Benar? Tidak ada simbol tertulis di sana. Sebaliknya jika media yang kita gunakan adalah e-mail atau surat menyurat. Maka, simbol yang digunakan biasanya adalah tulisan. Munculah pendapat-pendapat sebuah teori yaitu teori komunikasi.

Jadi dapat  disimpulkan bahwa teori komunikasi adalah suatu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan. sehingga menimbulkan timbal balik dengan individu-individu lain. jadi, tujuan dalam penyampain pesan akan di ikuti apa bila mampu mendoktrin dan pesan tersebut efektif antara komunikator dan komunikan. adanya stimuli dalam pesan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun