Orang sering bilang, kalau sekarang tuh bukan lagi zamannya Siti Nurbaya. Istilah zaman Siti Nurbaya identik dengan perjodohan. Sebenarnya, lebih tepatnya anak perempuan yang dipaksa untuk menikah dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
Legenda Siti Nurbaya berasal dari Tanah Minang Sumatera Barat. Berakhirnya jalinan kasih Siti Nurbaya dengan Samsul Bahri akibat Siti Nurbaya dipaksa menikah dengan Datuk Maringgih. Dikarenakan Bapaknya Siti tidak sanggup membayar utangnya kepada Datuk Maringgih. Kekasihnya Samsul Bahri pun hanya orang biasa. Ceritanya ini dititik beratkan dengan “kasih tak sampai” (begitu kata sinopsis novelnya). Namun orang banyak beranggapan tentang perjodohan yang dipaksakan.
Dan orang sekarang bilang, setiap yang namanya ada perjodohan, pasti bilangnya “ini bukan zamannya Siti Nurbaya lagi!”. Dipaksa atau tidak, pacar/calon anaknya kaya atau miskin, dan anaknya sudah ada pacar/calon atau belum, yang namanya dijodohkan pasti tanggapannya “Kayak zaman Siti Nurbaya saja!”
Zaman pun berubah, dan tanggapan orang tentang legenda Siti Nurbaya pun bermacam-macam. Yang pasti, Siti Nurbaya asli dari Minangkabau made in Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H