Mohon tunggu...
Ririh Jatmi Wikandari
Ririh Jatmi Wikandari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadi pribadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi dan Pemantauan Kesehatan Terhadap Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) Pada Remaja

11 Mei 2024   17:09 Diperbarui: 11 Mei 2024   17:20 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Pengabdi dan Tim (Sumber Gambar : Ririh Jatmi Wikandari)

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak dapat menular antar individu dan seringkali berkembang perlahan (kronis). Di Indonesia, angka kejadian dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular terjadi peningkatan yang signifikan. Selain berdampak pada kesehatan, Penyakit Tidak Menular juga memberi dampak negatif pada ekonomi dan produktivitas masyarakat. Faktor-faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, pola makan buruk, kurang aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol telah meningkat secara signifikan. Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia memiliki pola makan yang kurang sehat dan kurang aktivitas fisik. 

Penyakit Tidak Menular dulu sering menjangkiti usia lanjut, tetapi sekarang semakin sering menyerang kelompok usia produktif, bahkan remaja. Era digital memudahkan mobilitas dan akses terhadap makanan, juga memperkuat gaya hidup sedentary dan konsumsi makanan tidak sehat, yang meningkatkan risiko Penyakit Tidak Menular dan pola hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok dan minum alkohol telah menjadi penyebab utama peningkatan Penyakit Tidak Menular pada remaja. 

Seiring dengan peningkatan jumlah kasus Penyakit Tidak Menular, diperlukan pemahaman serta tindakan preventif pada Penyakit Tidak Menular melalui "Edukasi dan Pemantauan Kesehatan terhadap Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Remaja".  Tujuan kegiatan adalah melakukan edukasi faktor risiko Penyakit Tidak Menular serta pemantauan kesehatan remaja yang nantinya akan memberi manfaat meningkatkan pengetahuan remaja tentang faktor risiko Penyakit Tidak Menular, meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan serta deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular pada remaja, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih awal untuk mengurangi prevalensi penyakit. Edukasi dan pemantauan kesehatan  diberikan kepada remaja domisili Pedurungan Tengah Semarang. Kegiatan dipimpin oleh Ririh Jatmi Wikandari, S.ST, M.Si selaku Tim Pengabdi dan dibantu oleh 5 orang mahasiswa. Acara ini diikuti oleh 30 orang peserta remaja yang berusia > 17 tahun. Untuk mengetahui terdapatnya peningkatan pengetahuan  mengenai faktor risiko Penyakit Tidak Menular, dilakukan Pre-test (sebelum memperoleh edukasi) dan post-test (setelah memperoleh edukasi). 

Pengukuran Tekanan Darah  (Sumber Gambar : Ririh Jatmi Wikandari)
Pengukuran Tekanan Darah  (Sumber Gambar : Ririh Jatmi Wikandari)

Pengukuran Gula Darah (Sumber : Ririh Jatmi Wikandari)
Pengukuran Gula Darah (Sumber : Ririh Jatmi Wikandari)

Pengukuran Kadar Kolesterol Darah (Sumber Gambar: Ririh Jatmi Wikandari)
Pengukuran Kadar Kolesterol Darah (Sumber Gambar: Ririh Jatmi Wikandari)

Sebelum kegiatan dimulai, diawali dengan pre-test kemudian pembukaan oleh Tim Dosen, dilanjutkan dengan penyampaian materi edukasi dalam bentuk kuliah umum, ceramah dan diskusi yang membahas tentang faktor risiko Penyakit Tidak Menular, dampaknya, langkah-langkah pencegahan, dan pentingnya pemantauan kesehatan. Setelah selesai pemaparan materi, dilanjutkan dengan pemantauan kesehatan meliputi pengukuran Indek Massa Tubuh (meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut) pengukuran tekanan darah, pengukuran kadar gula darah, pengukuran kadar kolesterol darah dan kegiatan diakhiri dengan post-test. 

Kegiatan berjalan dengan lancar, semua peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sampai selesai. Evaluasi hasil penilaian pre-test dan post-test menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mengalami peningkatan. Dengan memahami faktor risiko Penyakit Tidak Menular dan melaksanakan pemantauan kesehatan rutin, diharapkan dapat mencegah perkembangan penyakit yang lebih serius di kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun