Mohon tunggu...
Ristia Herdiana
Ristia Herdiana Mohon Tunggu... Pekerja seni -

I'm just ordinary woman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ambon Sorangan

23 Juli 2014   04:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:32 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14060400501706509816


Aku berada diantara sehembusan dongeng yang mulai nampak berdebu,

Aku bagai jelaga hitam dimatamu,

Aku bagai kodok merindukan bulan yang hanya memandang dari kejauhan

Aku ingin menyumbat semua muara tempat dimana rasa bermula



Siang, pagi dan malam degub rindu merusuk dalam sekam

Aku hanya mampu mendekap harap agar sebentuk asa yang kukecap segera lenyap

Aku menghamba pada semesta agar cinta menyapa

Aku mengemis pada waktu agar mau berbagi rindu

Aku memohon kepadamu agar mau menatapku, sedetik saja

Tak apa meski dalam mimpi, pintaku kepadamu



Namun dalam mimpi pun kau tak pernah menyelinap hadir

Hingga ku ingin menjelma menjadi uban di sela rambut hitam mu

Menjadi denyut dipembuluh darahmu

Menjadi detak dalam degub dijantungmu

Agar aku selalu dekat denganmu



Sehembusan dongeng yang berdebu mengalir hingga ke hilir

Dimuara kecewa aku menampi luka tuk membuang segala cinta

Syair lirih melantun syahdu bersama hembusan rindu



; Duh jungjunan, Kamana nitipkeun rasa kaheman

Anjeun nu jadi lamunan, nu mapaesan alam implengan

Sihoreng abdi ambon sorangan



Bandung, Desember’13

`Riries Herdiana#Antologi Puisi 'Pulang'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun