Febian. Ketika kamu pertama kali datang dalam hidupku. Aku tau kamu orang yg menarik.. bukan hanya tampan tapi punya faktor x yang membuat setiap mata wanita jatuh hati saat pandangan pertama.. saat itu kamu sedang dekat dengan seorang wanita.. dia cantik dan berambut panjang hitam dan lurus, dia terlihat wanita sekali dibandingkan aku, aku hanya memperhatikan keakraban kalian berdua yang tampak serasi versi remaja masa kini, yang cowok ganteng yg cewek putih cantik dan berambut panjang lurus. Aku pikir kalian adalah pasangan remaja yang bahagia pada umunya., setelah beberapa lama aku kenal dengan wanita itu, dan  ya ternyata  wanita itu telah bersuami. Bukan. Suaminya bukan febian. Suaminya adalah lelaki yg lain.
Mereka bertemu lebih intens dibandingkan suaminya sendiri. Ya.. aku tahu itu miris.. tapi nampaknya febian bahagia bahagia saja dengan status seperti itu. Mengencani wanita yg telah bersuami. Dan wanitanya pun terlihat menikmati nya. Aku pikir ini pasangan stres atau apa. Wanita itu selalu beralibi kalau febian sudah dianggap seperti adiknya sendiri. Adik katamu?? . . Berduaan dan kadang ribut dan saling cemburu.. itu yg namanya saudara?
Entahlah.. mungkin sedang tren hubungan " kaka adean".. tapii aku mulaii berpikir untuk mendekati febian. Aku? Aku belum bersuami kok.. aku hanya sudah punya seorang kekasih.. tapi aku penasaran mengenai hubungan yg tak biasanya itu. Maka aku dekati febian, aku beri dia perhatian lebih agar dia tertarik kepadaku... aku ingin tau.. siapakah sebenernya kamu.. yg dengan cueknya mendekati istri orang. Okeh. . Satu minggu dua minggu... perhatianmu mulai goyah.. kamu mulai mencari aku saat aku setengah jam saja tidak membalas bbmmu. Perkembangan yang menarik. Wanita itu mulai sadar akan kehadiran orang lain dalam hidup febian.
Wanita itu mulai menerka nerka siapa si pencuri perhatian febian selain dia. Aku sadar aku sudah jadi target tersangka oleh wanita itu. Tapi aku cuek. Dan satu bulan terlewati, kamu mulai curhat berbagai hal tentang wanita itu, tentang bagaimana kamu tertarik dengan dia, tentang bagaimana dia memperlakukan kamu, tentang seintens apa hubungan kalian... dan ada satu titik dimana kamu tiba tiba menangis.. dan bertanyaa... sesakit ini mencintai wanita yang sudah mempunyai pasangan hidup? Selalu jadi pilihan kedua? Dan dari itu  aku sadar.... kamu memang mencintai wanita itu... wanita yang telah bersuami...Â
Bersambung.... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H