Mohon tunggu...
Erna Joesoef
Erna Joesoef Mohon Tunggu... profesional -

bekerja melayani dan memberi adalah ibadah sosial, dan tidak dapat kita ganti dengan ibadah pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Subsidinya Buat Gaji Supir

15 November 2014   16:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu kenaikan harga BBM membuat banyak pro dan kontra . Saya mendukung kenaikan BBM subsidi karena melihat selama ini subsidinya salah sasaran. Trilyunan rupiah terbakar habis untuk subsidi BBM kendaraan bermotor terutama mobil-mobil pribadi. Saya sering menyaksikan mobil-mobil baru maupun masih baru yang tidak perlu disebutkan merknya disini karena begitu banyaknya, dengan tenteram  mengisi bbm subsidi. Sementara saya selalu mengisi BBM non subsidi untuk mobil tua saya, keluaran 1997 tapi masih sangat nyaman dipakai. Kami sekeluarga pantang mengisi BBM subsidi, karena menganggap sama saja dengan warga miskin penerima BLSM. Maap...jangan marah untuk kompasioner yang masih mengisi BBM subsidi.

Masyarakat kelas menengah kita  yang tanggung2 ini rata2 ingin hidup enak, punya supir, tidak mau capek nyetir sendiri. Jadi mungkin saja ada yang pake supir terus isi bensinnya yang subsidi. Kalau mobil papah isi yang pertamax kan mobil bagus. Kalau mobil mamah untuk belanja dan antar jemput anak  isi yang premium aja. Sayang beli yang pertamax, selisihnya kan bisa untuk nambahin gaji supir. Harga premium 6500,- , sedangkan harga pertamax yang fluktuatif di-rata2kan saja 10.500,-, jadi selisihnya 4.000,-. Setiap mengisi bensin subsidi 20 liter misalnya, berarti  dapat selisih 20x4000 yaitu 80.000. Kalau mengisi seminggu 2 kali, sebulan jadi dapat selisih 2x4x80.000=640.000, lumayan untuk tambahan uang makan supir.

Jadi sebenarnya yang paling menikmati subsidi BBM adalah kelas menengah. "Warga Miskin" yang disubsidi oleh pemerintah selama ini adalah mereka2 atau kita2 ini yang netizen, yang mampu beli laptop atau hp atau gadget lainnya. Marilah berkaca pada diri sendiri sebelum mengkritik rencana kebijakan pemerintah menaikkan harga bbm subsidi atau mencabut subsidi sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun