JAKARTA - Keberlanjutan upaya pemberdayaan keluarga dhuafa terus diupayakan oleh sekelompok mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UHAMKA. Dengan komitmen kuat, mereka mengambil langkah konkret dalam membantu keluarga kurang mampu, salah satunya adalah Ibu Manong.
Ibu Manong, seorang wanita paruh baya berusia 72 tahun, menjadi penerima bantuan dari mahasiswa tersebut. Bantuan yang disalurkan tidak hanya berupa sembako untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga kasur untuk memastikan Ibu Manong memiliki tempat tidur yang layak.
Melalui program ini, mahasiswa FKIP UHAMKA ingin lebih dari sekadar memberikan bantuan finansial. Mereka berupaya memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada keluarga-keluarga kurang mampu, sejalan dengan konsep pemberdayaan keluarga dhuafa.
"Kami percaya bahwa membantu mereka yang membutuhkan adalah bagian integral dari ajaran Islam dan nilai-nilai kemanusiaan yang kita pegang teguh. Melalui tindakan ini, kami ingin memberikan alat dan sumber daya kepada keluarga-keluarga kurang mampu untuk meningkatkan kualitas hidup mereka," ujar salah satu anggota tim mahasiswa.
Ibu Manong, yang tinggal bersama cucu keduanya setelah anak-anaknya menikah, menghadapi tantangan serius setelah mengalami kelumpuhan. Sebelumnya, dia mengais rezeki sebagai pemulung botol bekas, namun kini mengandalkan bantuan dari keluarganya yang juga bekerja sebagai pemulung.
Anak Ibu Manong memberikan dukungan finansial yang tidak pasti, sementara cucu pertamanya yang sudah menikah hanya mampu memberikan bantuan terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ibu Manong mengandalkan sumbangan makanan dan sembako dari warga sekitar.
Tim mahasiswa berharap bahwa bantuan yang mereka salurkan dapat memberikan dorongan positif bagi Ibu Manong dan keluarga dhuafa lainnya. Dalam Islam, konsep tolong-menolong dan berbagi diutamakan, seperti yang diajarkan dalam Surah Al-Ma'un dan Hadits Nabi.
Melalui tindakan nyata ini, mahasiswa FKIP UHAMKA mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Mereka berharap bahwa melalui kebersamaan dan gotong-royong, setiap individu dapat berkontribusi pada perubahan positif dalam kehidupan sesama, menciptakan dunia yang lebih baik untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H