Abstrak
Electronic Health Record memungkinkan penyediaan layanan kesehatan untuk mengelola dan memberikan perawatan secara efisien. Manajer keperawatan diharapkan bisa meningkatkan kesehatan dan mengefisiensikan kualitas pelayanan keperawatan melalui teknologi informasi EHRs. Sistem teknologi informasi EHRs sangat mendukung pemberi pelayanan kesehatan dalam pengambilan keputusan untuk pemberian tindakan selanjutnya, hal ini juga berpotensi sangat besar untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan pemberian kualitas perawatan yang berbasis bukti. Penggunaan EHRs harus didukung personil keperawatan terdidik dan terus memperbarui pengetahuan mereka tentang teknologi informasi. Teknologi EHRs yang digunakan di Rumah Sakit harus user-interfacesdan user-friendly serta. EHRs diyakini dapat meningkatkan efektivitas perawatan pasien dan juga memiliki manfaatuntuk mempromosikan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Keyword: Electronic Health Record (EHRs), Keperawatan, Elektronik Dokumentasi, Pasien, Efektifitas, Kualitas.
Latar belakang
Manajer keperawatan saat ini dihadapkan dengan kesempatan untuk memajukan perankeperawatan dengan penggunaan catatan keperawatan elektronik atau yang lebih dikenal dengan Electronic Health Records (EHRs). Manajer keperawatan diharapkan bisa meningkatkan kesehatan individu dan kelompok melalui desain EHRs yang informatif (Kelley, 2013). Penyelenggaraan EHRs di rumah sakit berjalan seiring dengan tingginya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas dan komprehensif, karena itulah kebutuhan akan EHRssemakin dibutuhkan, salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari EHRs bisa mencegah kejadian medical error yang diakibatkan oleh sistem informasi yang tidak sistematis.
Informasi merupakan hal yang penting bagi individu dan disiplin ilmu keperawatan karena dengan informasi dapat membantu menentukan tindakan asuhan keperawatan sehingga perawat dapat memberikan pelayanan paripurna serta berkualitas. Dokumentasi merupakan salah satu bagian dari proses keperawatan dan merupakan bukti legal serta sumber informasi bagi kelanjutan pelayanan kesehatan klien di masa yang akan datang.Dokumentasi secara elektronik telah banyak digunakan dan diterapkan sebagai catatan kesehatan elektronik dalam keperawatan (Chiu, 2008). Salah satunya dengan pengunaan teknologi informasi kesehatan EHRs di pelayanan keperawatan yang berperan untuk membawaperubahan transformasional dalam perawatan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perawatan, keamanan dan penurunan biaya. Peningkatan ketersediaan dan kualitas informasi tentang pasien sangat mendukung dalam pengambilan keputusan untuk pemberian tindakan selanjutnya, hal ini juga berpotensi sangat besar untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan pemberian perawatan berbasis bukti (Armijo, McDonnell, Werner K, 2009). 3
Hal ini telah diidentifikasi oleh Institute of Medicine (IOM) yang melaporkan pada tahun 2001 bahwa transformasi dalam kesehatan sangat dibutuhkan. Termasuk dalam laporan ini penggunaan teknologi informasi kesehatanuntuk meningkatkankualitas, keamanan, dan efisiensi perawatan dan pelayanan kesehatan. Transformasi ini meliputi peningkatan komunikasi antarapenyedia dan pasien, mengotomatisasi informasi klinis, mengurangi kesalahan, dan mempromosikan praktek berbasis bukti (Maryniack, 2013).
EHRstelah menunjukkan dengan mengunakan dokumentasi elektronik bisa meningkatkan efisiensi entri data, meningkatkan keterbacaan dokumentasi, meningkatkan akses terhadap informasi pasien, mengurangi kesalahan medis, merampingkan perintah danmeningkatkan penyampaianinformasi keseluruhantentang status perawatan pasien.
Kajian Literatur
EHRs adalah alat dimana dokter, perawat, dan staf kesehatan lainnya saling berbagi dan melihat
informasi yang diperlukan dalam memberikan perawatan yang berkualitas tinggi. Penyajian Penyajian informasi pasien baik melalui media elektonik maupun dalam kertas sangat berpengaruh secara langsung pada pengambilan keputusan untuk tindakan klinis selanjutnya (Armijo D, McDonnell C, Werner K, 2009). Electronic Health Record merupakan catatan elektronik informasi kesehatan klien yang dihasilkan oleh satu atau lebih pertemuan dalam pelayanan pemberian perawatan (Virginia, 2006).
Dokumentasi elektronik telah dibuat dalam beberapa bentuk dan telah menjadi bagian dari keperawatan sejk tahun 1960. Pada tahun 1980 an penggunaan dokumentasi elektronik berkembang dengan memasukkan intruksi medis, intervensi keperawatan dan catatan perkembangan selama proses perawatan (Lee, 2006). Catatan kesehatan elektroniksistem atau EHRs memungkinkan rumah sakit untuk menyimpan dan mengambil informasi pasien secara rinci untuk digunakan oleh penyedia layanan kesehatan. EHRs bisa diguanakan untuk mengtur perawatan dari waktu kewaktu selama pasien di rawat inap.Dokumentasi asuhan keperawatan, dengan menggunakan Electronic Health Record, menunjukkan dampak positif terhadap pelayanan asuhan keperawatan pada perawatan klien dan memberikan validasi tentang pentingnya praktik keperawatan control secara internal, pengendalian biaya dan ekpresi keilmuan keperawatan (Lundberg, 2008). Menurut pernyataan dari Staggers, et all (2007) EHRs harus real-time,informasi yang diberikan berfokus kepada pasien sebagai point of care.
Teknologi informasi yang digunakan dalam asuhan keperawatantidak hanya akan memberikan perawatan yang sistematis kepada pasien tetapi juga bermanfaatterhadap rumah sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan mereka dan teknologi informasi juga bisa mengurangi biaya operasional rumah sakit. Banyak ahli didunia yang terus-menerus mengkampanyekan bahwa teknologi informasi yang canggih memiliki efek positifdalam meningkatkan asuhankeperawatan. Hal ini dapat memberikan lebih banyak ketepatan waktu dan pemberian pelayanan yang cepat untuk pasien. Melalui manajemen teknologi informasi pasien bisa mendapatkan perawatan medis yang lebih cepat dan pelayanan manajemen kesehatan yang lebih nyaman (Chiang, et all, 2014).
Elektronic record atau komputerisasi di keperawatan akan meningkatkan kinerja kerja keperawatan dan teknologi informasi memiliki peranan penting dan kritis untuk meningkatkan efisiensi kerja keperawatan di masa depan. Penelitian lebih juga menunjukkan bahwakeberhasilan pengembangan sistem keperawatan dengan teknologi informasi akan secara efektifmenurunkan beban kerja perawatdan meningkatkankualitas perawatan pasien. Selain itu, sistem teknologi informasi tidak hanya memberikan informasi manajemen rumah sakit di
waktu yang tepat, dan sepanjang waktu, sebagai acuan untuk membuat strategi, tetapi juga menghemat biaya dan waktu serta sumber daya manusia(Chiang, et all, 2014).
Pimpinan eksekutif dan pemberi layanan klinis percaya bahwa dengan adanya EHRs yang komprehensif akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, konsistensi, dan keselamatan pasien. Pada sebagian besar rumah sakit yang mengadopsi EHRs, komprehensif adalah bagian dari rencana strategis untuk mengintegrasikan rawat inap dan rawat jalan. Serta kepedulian dalam memberikan sebuah pelayanan berlanjutan yang terkoordinasi di seluruh sistem mereka (Carroll, et all, 2012). EHRs diharapkan bisa meningkatkan komunikasi antara seluruh penyedia layanan keperawatan diantaranya dokter, perawat dan pelayanan kesehatan lainnya. Dengan adanya koordinasi antar lintas pemberi layanan melalui elektronic health record akan memberi manfaat pada kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Karena seluruh informasi medis sudah terintegrasi dalam sebuah sistem teknologi informasi yang sistematis.
Peningkatan yang sesuai dalam penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan kesehatan terutama dalam pengenalanEHRs sebagai pendukung untuk mengambil keputusan klinis. Sehingga proses penyederhanaan dokumentasi dengan menggunkan teknologi informasi dapat mengakibatkan peningkatan substansial dalam keselamatan pasien (Bates, et all, 2001). EHRsdi pelayanan akan mempengaruhi bagaimana pasien mengalami kontinuitas
perawatan dan bagaimana perawat dapat melakukan perawatan yang aman. Rykkje (2009) dalam studinya mengatakan teknologi informasi juga bermanfaat dalam dokumentasi keperawatan juga dapat menjadi alat dalam mengukur indikator kualitas keperawatan. Teknologi Informasi juga bisa mengukur kinerja asuhan keperawata.Meskipun dokumentasi keperawatan
telah dikembangkan secara internasional dalam beberapa dekade, masih sering ditemukan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan dokumentasi. Program EHRs ini diharapkan bisa membantu pemberi pelayanan kesehatan karen sistem dibuat terintegrasi dengan lintas ilmu lain dalam memberikan asuhan keperawatan yang paripurna.
Menurut studi yang dilakukan Carroll, 2009 EHRs sangat membantu untuk memantau pemberian perawatan kepada pasien mengacu pada standar rumah sakit atau nasional. EHRberguna untuk membuat daftar untuk melihat mana pasien membutuhkan perawatan tambahan, dan mengetahui pasienmana yang telah diberikan perawatan standar. Kemudian menghasilkan laporan otomatis ke staf sesuai pada interval yang telah ditentukan. Tetapidari studi ini ditemukan EHR tidak menggantikanperan pemberi pelayanan dalam memantau kualitas dan pelaporan pelayanan kesehatan yang diberikan. Karena berdasarkan laporandari studinya rendahnya kepatuhan dari pemberi pelayanan menyebabkan kegagalan untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang sesuai. Hal ini mengindikasikan sebuah program yang baik tidak akan berjalan dengan baik jika kualitas staf dalam pengetahuan tentang teknologi informasi yang masih rendah. Perawat selaku pemberi pelayanan yang paling banyak berhubungan dengan pasien sehingga data paling besar berasal dariperawat. Perawat perlumendapatkan pendidikan lanjutan untuk belajar bagaimana menggunakannya secara penuh EHRs. Juga kebutuhan EHRs harus ditingkatkandan adaptasi sesuai kondisi lapangan sehingga memenuhi persyaratan dokumentasi keperawatan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
EHR merupakan sebuah alat komputerisasi yang membatu mendokumentasikan rekam kesehatan pasien beserta proses yang berhubungan dengannya. Sehingga dengan pesatnya perkembangan sistem teknologi informasi keperawatan akan berimplikasi pada pengurangan waktu yang dihabiskandalam tulisan tangan, pengintegrasian teknologi keperawatan yang sistematis, meningkatkan kenyamanan pada pemberian pelayanan dan penelitian lebih lanjut. Serta EHRs menjamin kelangsungan proses keperawatan,dan mempercepat komunikasi dan koordinasi dengan tim medis lain. Selama penggunaan EHRs personil keperawatan harus terus dididik untuk meningkatkan penerimaan mereka terhadap teknologi baru, dan terus memperbarui pengetahuan mereka tentang teknologi informasi.Manajer keperawatan di rumah sakit berperan sangat besar dan harus memberikan perhatian khusus terkait pendidikan perawat dalam mengenal EHRs. Teknologi EHRs yang digunakan di Rumah Sakit harus user-interfaces dan program-programnya harus lebih ideal atau user-friendly. EHRs diyakini dapat meningkatkan efektivitas perawatan pasien dan juga memiliki manfaatuntuk mempromosikan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Daftar Pustaka
Armijo,D., McDonnell, C., & Werner, K. (2009). Electronic Health Record Usability: Interface Design Considerations. AHRQ Publication, 09(10), 0091-2.
Bates. D. DW., Cohen. M., Leape. L., Marcoverhage. J., Shabot. M. M., Thomassheridan. (2001). Reducing the Frequency of Errors in Medicine Using Information Technology. Journal of the American Medical Informatics Association, Volume 8 (4). Diunduh dari http://jamia.bmj.com/
Chiang-Li, Shih., Yu-Ling, Fan., Yang-Tung, Shen., Yu-Lan, Li., Chi-Ting, Horng., I-Chien,Chen., & Tzu-Hung,Yang. (2014).Our ExperienceontheInfluenceofTask-TechnologyFitModelonthePerformanceofNursingInformation System in Armed Forces GeneralHospitalin Taiwan, Republic of China.Life Science Journal, 11(10), 1166-1175. Diunduh dari http://www.lifesciencesite.com.
Kelley, T. (2014). Opportunities for nurses in the era of electronic health records. Open Journal of Nursing, 4, 15-17. Diunduh dari http://dx.doi.org/10.4236/ojn.2014.41003
Lee, T. (2006). Nurses perceptions of their documentation experiences in a computerized nursing care planning system. Journal of Clinical Nursing, 15, 1376-1382.
Lundberg. (2008). Selecting a Standardized Terminology for the Electronic Health Record that Reveals the Impact of Nursing on Patient Care . Online Journal of Nursing Informatics (OJNI),12(2). Diunduh dari http:ojni.org/12_2/lundberg.pdf.
McLean, Virginia. 2006. Electronic Health Records Overview. Center for Enterprise Modernization Mitre. National Institutes of Health National Center for Research Resources.
Rykkje, L. (2009). Implementing Electronic Patient Record and VIPS in medical hospital wards: Evaluating change in quantity and quality of nursing documentation by using the audit instrument Cat-ch-Ing. Vård Inorden , Publ, No. 92, Vol. 29, No. 2, Page 9–13.
Su. Y. Y., Win. K. T., & Chi. H. C.. (2008). The Development of Taiwanese Electronic Medical Record Systems Evaluation Instrument , International Journal of Biological and Life Sciences, 4(3).
Staggers, N., Weir, C., & Phansalkar, S. (2007). Patient Safety and Health Information Technology: Role of the Electronic Health Record. Diunduh dari http://www.ahrq.gov/professionals/clinicians providers/resources/nursing/resources/nurseshdbk/StaggersN_PSHIT.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H