Lima mahasiswa prodi Teknobiomedik dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga berhasil membuat inovasi berupa pembuluh darah buatan (sintetis) biodegradableuntuk kasus atherosklerosis. Mereka adalah Iffa Aulia Fiqrianti, Claudia Yolanda Savira, Muhammad Abdul Manaf, Fitria Renata Bella, dan Nadia Rifqi Cahyani.
Pembuluh darah buatan yang dimaksud adalah implant yang sangat dibutuhkan dalam penanganan kasus atherosklerosis. Penyumbatan pembuluh darah pada pasien atherosklerosis dapat mengakibatkan bermacam penyakit, diantaranya stroke,angina, dan penyakit jantung koroner.
Seperti dilaporkan oleh WHO, penyakit pembuluh darah dan jantung merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua di dunia, yaitu mencapai 46% dari tiga puluh delapan angka kematian. Sedangkan di Indonesia, menyebabkan 37% dari total kematian penyakit tak menular (WHO, 2014).
Kemudian tiga juta kasus operasi vascular bypassmenggunakan graftpembuluh darah dilaksanakan setiap tahun untuk mengatasi atherosclerosis. Graft dari donor dan hewan mulai ditinggalkan karena dapat mengakibatkan reaksi penolakan oleh tubuh pasien, sedangkan graftdari tubuh pasien sendiri memiliki masalah kualitas karena pasien telah mengalami penyakit pembuluh darah.
"Graftsintetis komersial itu dibuat dari Dacron, sehingga rentan mengalami kalsifikasi. Oleh karena itu dibutuhkan graftbuatan (sintetis) yang aman bagi tubuh pasien," kata Iffa Aulia Fiqrianti, ketua tim inovasi.
Dibawah bimbingan Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes., tim peneliti mencoba membuat pembuluh buatan berbahan dasar poly L. lactic acid(PLLA), kitosan, dan kolagen. Kemudian disusun dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKMPE). Proposal berjudul "Studi In Vivo Vascular Graft Hollow Fiber PLLA Coating Kitosan-Kolagen Solusi Penyakit Kardiovaskular Akibat Atherosklerosis" ini telah lolos Dikti dan memperoleh dana hibah penelitian dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.
"Kami mencoba membuat pembuluh darah dari poly L. lactic acid (PLLA), kitosan dan kolagen. PLLA ini aman bagi tubuh, karena akan terurai menjadi asam laktat yang dapat diserap tubuh. Kombinasi kitosan dan kolagen dapat membantu perlekatan sel, sehingga ke depannya ketika graft terurai dan akan tergantikan oleh sel tubuh pasien sendiri," kata Iffa.
Hal itu berbeda dengan graft sintetis komersil dari Dacron yang sulit terurai dan dianggap sebagai "benda asing" oleh tubuh pasien. Karenanya karakteristik ini kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien operasi vascular bypass,tambah Iffa.
"Hasil penelitian ini sangat bagus untuk diterapkan, karena sel endotel dapat tumbuh di permukaan rongga graft, jadi darah bisa mengalir dengan lancar dan mengurangi kemungkinan thrombosis. Untuk tahap penerapan klinis tentu prosesnya masih panjang, tapi ini awal yang bagus," kata dr. Herry Wibowo M. Kes. Sp.B., memberikan komentar.
Pembuluh darah berupa jalinan fiberberbentuk tabung yang dibuat dengan elektrospinning. Uji komposisi pembuluh darah buatan menggunakan FTIR menunjukkan kitosan, kolagen dan PLLA telah terkandung pada graft. Uji kontak dengan darah menunjukkan bahwa grafttidak menyebabkan hemolisis dengan presentase 1,04%.
Pengamatan dibawah mikroskop elektron menunjukkan bahwa diameter fiber yang terbentuk berkisar 300-150 nano meter, dengan ketebalan dinding 379,3 m, 262,5 m, dan 97,98 m. Hasil uji sitotoksisitas menunjukkan pembuluh darah buatan tersebut tidak toksik, sehingga aman bagi tubuh.