Akhir-akhir ini disintegrasi sering sekali terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Perpecahan antar oknum pelajar dan masyarakat juga sering ditemui di sekitar kita. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dalam persatuan antar bangsa dengan mementingkan kepentingan pribadi tanpa melihat dampak yang akan terjadi pada diri sendiri dan masyarakat sekitar.
Terlebih, perilaku tersebut terjadi pada generasi muda saat ini karena kurangnya pengamalan dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Maka, dapat dilihat bahwa peran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari anak muda di Indonesia sangatlah penting dan perlu untuk lebih diperhatikan. Hal ini menjadi PR bagi para civitas akademik dalam segala tingkatan pendidikan.
Oleh karena itu, berikut penjelasan mengenai Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta integrasi nasional:
Definisi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai serta pengamalan Pancasila dan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban seorang warga negara, sehingga segala sesuatu yang dilakukan akan dapat sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa serta tidak menyimpang dari apa yang diharapkan oleh para founding fathers Indonesia. Karena nilai pentingnya, pendidikan ini telah diterapkan sejak dini di setiap tingkatan pendidikan dari paling awal hingga perguruan tinggi, sehingga para penerus bangsa menjadi kompeten dan siap menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara dengan berlandaskan Pancasila sebagai pedoman kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam upaya menangkal radikalisme dan disintegrasi. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila, moderasi, toleransi, dan pluralisme sejak dini, pendidikan ini dapat membentuk generasi muda yang kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh paham-paham ekstrem yang dapat menjadi penyebab utama dari perpecahan baik dalam negeri maupun diluar negeri. Selain itu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga perlu untuk membekali siswa dengan kemampuan untuk membedakan segala macam informasi yang benar dan hoaks, sehingga mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh propaganda miring yang menyesatkan.
Namun, tetap perlu digarisbawahi bahwa tujuan utama dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran akan negara, sikap dan perilaku yang mencintai tanah air dan membangun budaya bangsa, wawasan tentang negara kepulauan, dan ketahanan nasional dalam rangka menompang penerus masa depan bangsa dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Selain itu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia yang berbudi luhur, kepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani tanpa melupakan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Definisi Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah proses menyatukan berbagai unsur atau kelompok dalam masyarakat yang beragam menjadi satu kesatuan bangsa yang utuh. Proses ini bertujuan untuk menciptakan kesatuan dan persatuan bangsa, serta menghilangkan segala bentuk perpecahan dan konflik. Integrasi nasional sangat penting bagi keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara, terutama di negara yang memiliki keragaman seperti Indonesia.
Masalah integrasi nasional adalah masalah yang hampir umumnya dihadapi semua negara, terutama pada negara yang masih berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena pembentukan negara berarti bahwa orang-orang dengan semua perbedaan yang ada dipersatukan dalam satu entitas nasional yang memandu pembentukan negara. Demikian pula pada negara Indonesia yang masih relatif muda. Sejak proklamasi kemerdekaan sejauh ini, negara Indonesia masih dihadapkan dengan masalah menyatukan penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, pemeluk agama yang berbeda, bahasa bahasa daerah yang berbeda dan memiliki budaya daerah yang berbeda.
Pengalaman ini menunjukkan bahwa dalam membangun kehidupan negara Indonesia ini kita sering dihadapkan dengan realitas konflik integrasi antar kelompok dalam masyarakat, baik konflik latar belakang etnis, konflik antara penganut agama, konflik antar pelajar, hingga konflik karena kesalahpahaman budaya dan sejenisnya. Hal ini menunjukkan bahwa masalah integrasi nasional Indonesia belum terpecahkan. Meskipun harus juga disadari bahwa integrasi nasional dalam arti penuh adalah tidak mungkin diwujudkan dan konflik antara sesama warga tidak dapat sepenuhnya dihilangkan.