Belaianmu melekat, kuat tak lepas dalam rasa
Bijak lembutmu merelung dalam, terpahat di ngarai jiwa.
Sentuhan telapakmu, hangat dekapan kasihmu, menjahit ingatan sendu dalam senyap malam kota.
Semua yang tak bisa kulupa.
Kau kandung sembilan anugerah
Lahirkan dalam sakit raga, di kamar tengah rumah
Satu-satu tumbuh dalam pelukan jiwa indah sempurna
Diisi akhlak, pekerti dan cinta
Kau pergi pagi-pagi, diantar bunga-bunga wangi, tepat saat cucumu berhari jadi
Rumah abadi yang selalu kau ceritakan mengantarku bermimpi,
Ke sanalah engkau kini kembali
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!