Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jiwa Yang Berkemul Damai

23 Oktober 2022   07:02 Diperbarui: 23 Oktober 2022   07:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di padang rumput ini, aku rebahkan tubuh
menatap langit hening nan remang-temaram
pada ceria kejora yang mengawal kedatangan surya

embunpun menjilati rambut hingga ujung kaki
terbitlah kesegaran, yang menyusup hingga tulang
mengisi rongga-rongga hati terdalam

saat mentari mulai mengintip di cakrawala
aku pejamkan mata,
meresapi hangat dari sinar pertama

lalu, hening ini pecah
oleh aba-aba cuitan pertama,
serentak disusul suara riuh rendah, harmoni bunyi-bunyi indah

aku menarik nafas terdalam,
memenuhi dada dengan aroma alam
agar mengalir ke setiap pembuluh darah

di hangat jingga, aku membuka mata
mengembang senyum bahagia, syukur tak berhingga!
membungkus diri dengan ikhlas, pada jiwa tulus berkemul damai.

Pamulang 23 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun