engkau memeluk Talise dan memangku tanah Kaili
sejak Souraja masih kukuh berdiri, bahkan sejak awal mula dulu
selalu setia, tersenyum lembut hingga kini
mengalirkan kehidupan ke Teluk Palu
mengisi rongga-rongga hati nelayan
dan menjadi jalan raya bagi perahu pedagang
serupa selendang putih,
awan tipis menggantung di bahumu
menjadikanmu berwibawa sekaligus anggun
dan lekuk-lekuk birumu
adalah ukiran dari masa lalu
pahatan alam yang tak lekang oleh waktu
maka, jangan salahkan aku memandangimu
seperti seorang gadis yang menatap pujaan hati
lekat, kagum, tak berkedip
Palu, 18 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H