Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pameran Kesalehan Para Pelupa Tuhan

4 September 2019   18:00 Diperbarui: 4 September 2019   18:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku melihat pameran kesalehan, pada tubuh-tubuh yang dibungkus jubah-jubah panjang. Mulut komat-kamit, tatapan sangar, memandang yang lain khianat, dan hanya mereka sendiri yang memenuhi syarat.

Sumpah serapah, kaki dan tangan yang menuding menghina, mereka sebut syiar dan amanah, wajib adanya. Aneh, setiap maki dan kutuk disambut sahut-sahutan gembira. Makin keras, makin suka cita!

Pameran kesalehan, sejatinya sebuah kegilaan, memuaskan pandangan, tak ada pemahaman. Penuh amarah, tak ada ketenangan. Mudah tersinggung, penuh kesombongan. Bergejolak di permukaan, lupa pada murni iman dan kearifan di kedalaman.

Yang mereka ingat dan debat adalah aturan-aturan, hitung-hitungan, kalkulasi dosa dan pahala, prediksi surga dan neraka. Kelompok yang lupa akan dirinya sendiri dan kemanusiaan. Sesungguhnya mereka tak pernah ingat inti ajaran, sesungguhnya mereka ini tak ingat Tuhan!  

Kendari, 4 September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun