Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bulir-bulir Pekerti

3 September 2019   11:00 Diperbarui: 3 September 2019   12:07 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kimerskine.wordpress.com/

jadilah seperti seekor kumbang, yang ingat jasa tiap tangkai kembang
atau layaknya ikan berenang, terngiang pada indah terumbu karang
juga laksana malam, yang berhutang terang kepada bintang-bintang    

dan jika kembang itu layu,
saat hilang indah terumbu,
atau seluruh bintang jatuh,
hatimu selalu ingat penuh!

tapi, jadilah juga serupa sungai, yang menyuburkan lahan-lahan landai
atau layaknya luasnya lautan, tempat ditebarnya jala-jala nelayan
juga laksana hutan, di mana pohon dan hewan membangun kerajaan

dan saat lahan landai itu berbunga indah,
saat tangkapan nelayan memenuhi jala-jala,
atau bila pohon-pohon berbuah dan hewan-hewan berpesta,
hatimu itu cukuplah sekedar ikut bahagia

sebab seluruh taburan budi
adalah semaian benih padi
ia tumbuh menghijaukan nurani
membernas pada bulir-bulir pekerti

dan seperti hujan yang turun tanpa syarat
bukankan menjadi insan adalah amanat?
menjadi garam dan terang di muka bumi
ikhlas memberi, tanpa pamrih, tak pernah menyakiti!

Jakarta 3 September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun