Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hingga Nuranimu Kembali

2 September 2019   18:00 Diperbarui: 2 September 2019   18:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://theconversation.com/

aku tak ingin menuliskan duka
atau tentang perihnya luka
tapi engkau terus menusukkan kata-kata berdarah

dan lihatlah lukisan yang kau gurat
tentang benci, marah, makian dan kesumat
satu warna, hitam pekat!

matamu memancar curiga
dari hatimu menerawang amarah
selain dirimu, adalah dosa, musuh yang layak musnah!

mengalirlah semua tuduhan
bahwa engkaulah sejatinya korban
hanya kepadamu saja, datang ketidakadilan

lalu panji-panji itu engkau angkat
dengan janji-janji dan sejuta nubuat
bahwa Dia merestui semua yang kau perbuat

maka aku akan terus menuliskan sedih
tentang api yang melahap negeri
sampai engkau mengerti, sampai nuranimu kembali!

Jakarta, 2 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun