Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak untuk Perwira

15 Mei 2019   10:56 Diperbarui: 15 Mei 2019   11:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.hasznaltmobil.info/

Aku sebenarnya ingin diam
Mencari ruang untuk menghanguskan dendam
Tapi kau tak berhenti melukiskan kelam, semakin hitam, legam!

Dan lihatlah
kebohongan kau balut darah
Lalu kau jual kebencian pada kemarahan di kosongnya kepala

Tanah ini, hasil olah pendahulu jaya
Merdeka di atas aneka raga, bersatu di atas ragam jiwa
Tidak untuk kau belah dengan dusta demi dusta

Air ini, tetesan darah kusuma bangsa
Mengalir di dalam dada, mengendapkan luhurnya budaya
Jangan kau keringkan dengan sumpah serapah

Dan udara ini, mengapa terus kau racuni
Dengan tuduhan-tuduhan tanpa bukti
Membuat sesak nafas Ibu Pertiwi?

Wahai taruna
Untuk apa membuat wasiat
Jika isinya fitnah dan khianat?

Duhai perwira
Pantaskah memaksa
Dengan memperdaya jiwa-jiwa tak berdaya?

Aku sebenarnya ingin diam
Mencari waktu merenung di tiap-tiap malam
Mendoakan negeri selamat dari tangan-tangan kejam
Dari hati mereka yang gelap dan hitam

Jakarta, 15 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun