lelah tertatih ke puncak malam, di mata yang tak jua terpejam. ada gundah, murka menggerutui tak perginya gelisah.
entahlah, entah sudah berapa lama bulan tertawa, membiaskan cahaya tak kentara, pada badan rebah, dengan jiwa melayang, jauh meneroka.
tapi, biarlah penat akhirnya berkuasa, menyeret pikiran, untuk mendekati  ketenangan, tanpa harus memahami apa yang salah, tanpa harus memenangi apa-apa.
Jakarta 11 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!