Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lagi, Kelana Pikiran

5 April 2019   05:31 Diperbarui: 5 April 2019   05:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://desmadrearte.wordpress.com/

ada kalanya mata tak ingin terpejam, bukan ada kegundahan, tak juga hadir kegelisahan, hanya kelana pikiran yang tak mampu dihentikan.

di ujung jemari yang tak mau diam, ada serpihan rasa  yang tak sempat dipendam. tiba-tiba membekap, dari hening ia telah menyelinap. mengalirlah isi hati, menggurat di tiga bait puisi.

lelah telah menyeret malam, membujuknya melupakan dendam, larut pada harapan, untuk merajut kembali kedamaian, yang terlanjur menghilang di antara kerapuhan dan perbedaan.

Bandar Lampung, 5 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun