Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit dan Hati yang Lapang

21 Maret 2019   10:57 Diperbarui: 21 Maret 2019   11:00 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

langit menampung semua beban berat, pada awan-awan kelam sesat yang dicemari kepentingan hitam pekat.

langit juga mencatat semua permintaan, mendengar sepenuhnya keluhan, dari hati kecil yang dipenuhi harapan.

langit tak kecewa pada purnama, yang tak menepati janjinya. jika mentaripun ikut berkhianat, langit hanya berduka sesaat, semua itu tak akan menghalanginya untuk terus menurunkan berkat.

hati yang lapang serupa langit, tak ada kebencian yang membuatnya sempit, tak ada pula keangkuhan yang membuatnya sakit.

hati yang lapang menjadikan empunya kuat, mengaku salah dan bertobat, menjalankan ibadah setulus niat, bersedekah tanpa siapapun yang melihat.

hati yang lapang, jujur tanpa memihak, darinya mengalir petunjuk-petunjuk bijak.

Kendari 21 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun