Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suram

13 Maret 2019   14:00 Diperbarui: 13 Maret 2019   14:10 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

angin menerpa rumah renta
gemeretak bunyi rapuh di telinga
dari dingin dinding tanpa jendela

lantai hingga atap terbebat
oleh sulur-sulur tanaman rambat
melahapnya bulat-bulat, menyisakan paku-paku karat

derit engsel pintu depan,
lebih mirip jerit tertahan
kelam, hitam menyakitkan

rumah renta yang dimakan waktu
miring digerogoti rayap dan kutu
bertahan, tak rela runtuh

Jakarta, 13 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun