sedikit uluran tangan di tengah kesakitan, melegakan.
seteguk air putih di tengah kehausan, menyegarkan
sesuap nasi di tengah kelaparan, menyambung kehidupan
berilah semua di tengah keheningan, saat tak ada mata yang menyaksikan, saat memang hati menginginkan, saat nurani mengingatkan, saat penuh ketulusan.
bukan seperti mereka yang mencari perhatian, memberi dengan menukarkan kupon-kupon kepentingan, mengadang-gadang harapan, di tengah-tengah keramaian, saat semua menyaksikan, saat penuh dengan liputan, saat ini, di tengah-tengah perhelatan.
kemanakah kebaikan itu selama ini disimpan?
dari manakah gerangan ia datang?
akankah bertahan, setelah hiruk-pikuk ini hilang?
jika ini hanya sebatas menyambung keinginan-keinginan, lebih baik kau pergi ke lahan pemakaman, lihatlah seberapa besar liang tempat nanti engkau dikuburkan, dan seberapa banyak harta yang engkau bisa bawa untuk ikut dipendam.
Jakarta, 11 Maret 2019 Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H